Lebih lanjut, Elpi menjelaskan bahwa sesaat sebelum kejadian, Eril juga sudah melakukan pengamanan lokasi berenang. Jika biasanya banyak wisatawan yang terjun melalui jembatan, Eril justru memilih jalur lain.

"Dengan sikap penuh tanggung jawab, berdasarkan keterangan famili di sana sebelum berenang Eril memastikan titik mana yang paling aman," kata Elpi.

"Titik jembatan dicoret oleh Eril karena dianggap tidak aman, dan memastikan tidak loncat (untuk masuk ke sungai) dan mencari yang ada tangganya," lanjutnya.

Mengetahui keahlian Eril dalam berenang, tak mungkin rasanya jika Eril bisa hilang terseret arus sungai Aare. Namun, Elpi hanya bisa pasrah dan berdoa supaya Eril dapat segera ditemukan dengan kondisi selamat.

"Mungkin ada situasi arus yang tak bisa dihindarkan, jadi secara fisik mental (Eril) siap, tapi info yang diterima debit air lebih tinggi (dari hari biasanya), jadi qodarullah terjadi," ujarnya.

"Kami mohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik. Dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat walafiat," harap Elpi Nazmuzzaman.