Brilio.net - Beberapa hari yang lalu media sosial dihebohkan puluhan siswa SMAN 1 Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, yang dihukum kepala sekolah dengan cara dibiarkan kehujanan di depan pintu gerbang.

Kabar ini pertama kali disampaikan oleh seorang netizen bernama Rama Dinta pada Jumat (6/1). Buntut dari peristiwa tersebut, Gunawan Amrillah selaku kepala sekolah menyampaikan permohonan maafnya.

Permohonan maaf ini didapat brilio.net dari sebuah video singkat yang diunggah di laman YouTube oleh akun Masdar Jos. Dalam rekaman tersebut, Gunawan bersama para stafnya tampak memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

"Kami mohon maaf kepada semua pihak. Karena kondisi saat ini, seperti yang beredar di media sosial, jauh dari fakta-fakta yang ada. Walau begitu kami tetap akui bahwa ada kesalahan. Saya tidak mau membela diri," ujarnya dalam video tersebut.

"Ini sebagai pengalaman terakhir. Tidak kami ulangi lagi," sambungnya.


Insiden tersebut awalnya bermula ketika ada puluhan siswa datang terlambat. Sejak pagi sekitar pukul 06.30 WIB, pintu pagar sekolah sudah dikunci, lantaran pada hari Jumat, jam masuk sekolah dimajukan karena ada Program Jumat Bersih.

Karena sejak pagi cuaca hujan, terdapat sekitar 50 siswa yang terlambat masuk. Sehingga, kala mereka datang ke sekolah, pintu gerbang sudah dalam kondisi terkunci, sesuai kesepakatan yang ada.

Setelah itu, mereka yang terlambat masuk juga dihukum untuk bersih-bersih lingkungan sekolah, dalam kondisi yang pakaian basah kuyup karena diguyur hujan. Mereka pun dihukum untuk baris berbaris. Sedikitnya ada 12 siswa SMAN 1 Mlonggo, Jepara, pingsan setelah mendapatkan hukuman tersebut.