Brilio.net - Menjadi abdi negara sebagai prajurit TNI AD memiliki tanggung jawab besar dengan risiko taruhan nyawa. Mayor Inf Fikky Nur Kuncoro, bersama para anggotanya menerima tugas baru, menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Sebelum menuju daerah operasi, mereka meminta restu dari orang-orang yang dicintai. Tampak raut kesedihan di wajah mereka. Keluarga harus rela berpisah selama masa pandemi Covid-19.

Dilansir dari Merdeka.com, Rabu (29/4) Mayor Fikky dari Batalyon Infanteri Mekanis Raider 413/Bremoro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, melatih pasukan terpilihnya untuk bersiap bertugas mengamankan wilayah perbatasan. Mereka bertugas di perbatasan Indonesia-Papua Nugini selama satu tahun dari Januari 2020 hingga 2021.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

"Sekitar bulan Januari lalu, kami mendapatkan tugas untuk melakukan operasi pengamanan perbatasan sektor utara RI-Papua Nugini di tahun 2020 sampai dengan 2021," kata Mayor Fikky.

Sebelum berangkat menuju pos penjagaan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Mayor Fikky memberi pesan untuk selalu mengingat dan menjalankan hasil latihannya selama ini. Latihan yang telah berlalu merupakan bekal yang akan menjaga pasukan TNI AD bisa kembali pulang.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

"Saya berpesan satu hal pada kalian. Latihan yang kalian laksanakan, laksanakanlah dari hati karena pada saat hatimu sudah ikhlas dan menerima semua latihan itu, camkan baik-baik," ujar Mayor Fikky.

"Latihan itu yang akan menjaga kamu pulang kembali ke satuan ini dengan selamat," tutupnya.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

Usai apel, salah seorang prajurit bernama Juli Hadi W menyampaikan harus bersiap untuk berangkat waktu itu juga. Istri tercintanya pun begitu terkejut dengan tugas dadakan tersebut dan berlinang air mata.

"Ini tadi di apel suruh berangkat sekarang," ujar Juli Hadi.

"Berangkat apa?," ucap istri.

"Lha kok mendadak," tambahnya menimpali.

"Lah ini berangkat sekarang suruh persiapan pulang dulu," tukas Juli Hadi.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

Setelah menyiapkan perbekalan, Juli Hadi berpamitan pada buah hati yang bernama Wawa.

"Sayang, papa pergi dulu ya," ujar Juli.

"Iya, sehat-sehat di sana ya," jawab putrinya.

"Kamu juga baik-baik di rumah ya, jagain mamah ya," jelas Juli.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

Putri kecilnya lantas meminta sang ayah untuk membawa air minum selama bertugas. Pesan itu disampaikannya dengan begitu polosnya.

"Ayah berangkat ya," pamit Juli Hadi W.

"Ayah bawa minum nggak?" tukas Wawa.

"Energ*n atau kopi atau es krim," tambahnya.

<img style=

foto: Instagram/@tni_angkatan_darat

Bertugas di wilayah yang jauh, di perbatasan, tentu saja membuat anggota TNI tak bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan keluarga. Namun, anggota TNI ini memanfaatkan video call untuk meminta doa restu dari orangtuanya.

"Halo Mak, Mak ini aku kan besok ini Mak, mau berangkat ini Mak ke Papua," pamit seorang prajurit yang tidak ditunjukkan namanya itu.

"Memang kamu harus mengabdi untuk keluarga. Kamu sudah menjadi anak negara anakku yaa. Itulah doa kami," ujar sang ibu.

"Ya Mak, iya Mak. Ya sudah ya Mak ya," jawab sang prajurit.