Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, tempat pemakaman Paus Fransiskus yang jadi ikon kota Roma

Brilio.net - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore sesuai permintaannya. Keputusan ini menjadikannya sebagai paus pertama dalam lebih dari satu abad yang memilih lokasi pemakaman di luar wilayah Vatikan.

Selama ini, tradisi para Paus dimakamkan di kompleks Basilika Santo Petrus. Paus terakhir yang mengikuti tradisi tersebut adalah Paus Benediktus XVI, sedangkan pemakaman terakhir di luar Vatikan dilakukan oleh Paus Leo XIII pada 1903 di Gereja Santo Yohanes Lateran.

Paus Fransiskus beberapa kali menyatakan keinginannya untuk dimakamkan secara sederhana seperti umat Kristen lainnya. Ia bahkan meminta agar jenazahnya tidak dipajang untuk penghormatan terakhir secara terbuka seperti tradisi sebelumnya.

Instagram/@franciscus

Sebagai gantinya, jenazah akan ditempatkan dalam peti mati terbuka tanpa tahap perantara di Istana Apostolik. Paus ingin prosesi dilakukan dengan bermartabat, namun tetap rendah hati sesuai nilai hidup yang dijunjungnya selama menjabat.

Basilika Santa Maria Maggiore memiliki tempat istimewa di hati Paus Fransiskus. Setiap akan melakukan perjalanan apostolik, ia selalu menyempatkan diri untuk berdoa kepada ikon Perawan Maria yang disimpan di basilika tersebut.

Pada 12 April lalu, menjelang perayaan Paskah, Paus kembali berdoa di sana, menandai awal Pekan Suci. Sikap religius dan devosi mendalam terhadap Maria membuat pilihan basilika ini bukan hanya simbol spiritual, tapi juga personal.

Dilansir dari laman resmi basilicasantamariamaggiore.va, gereja ini telah berdiri megah selama lebih dari 16 abad. Letaknya di puncak Bukit Esquiline menjadikannya salah satu landmark tertua dan tersuci dalam sejarah Gereja Katolik.

foto: https://www.basilicasantamariamaggiore.va/

Menurut tradisi, pembangunannya diilhami oleh penampakan Bunda Maria kepada bangsawan Giovanni dan Paus Liberius. Dalam mimpi itu, Maria memerintahkan pembangunan gereja di tempat salju akan turun secara ajaib pada malam musim panas di Agustus 352.

Legenda lain menyebutkan Paus Liberius bermimpi tentang salju yang turun di musim panas, lalu menandai lokasi tersebut sebagai tempat yang sakral. Mimpi itu menjadi peneguh spiritual yang menginspirasi pembangunan gereja tersebut.

Namun, menurut Vatikan, tidak ada yang tersisa dari gereja asli itu. Pembangunan basilika saat ini dimulai sekitar tahun 432 di bawah Paus Sixtus III.

TikTok/@stefaniabendato

Meski begitu, bagian dalam basilika mempertahankan bentuk arsitektur kunonya dengan lorong utama yang dipenuhi 40 pilar ionik. Mosaik-mosaik yang menghiasi dinding menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan warisan iman selama berabad-abad.

Santa Maria Maggiore juga menyimpan relik suci yang sangat dihormati, termasuk potongan kayu yang diyakini berasal dari palungan bayi Yesus. Berdasarkan penelitian terbaru, kayu tersebut ditentukan berasal dari periode kelahiran Kristus.

Ikon Perawan Maria yang menggendong bayi Yesus di dalam basilika juga dikaitkan dengan Santo Lukas, salah satu penginjil. Ikon ini menjadi pusat devosi Paus Fransiskus dan pengikat spiritual antara dirinya dan tempat pemakamannya kelak.

TikTok/@stefaniabendato

Selain dikenal sebagai basilika kepausan, Santa Maria Maggiore juga menjadi tempat peristirahatan tokoh penting seperti arsitek Gian Lorenzo Bernini. Sosok ini dikenal sebagai perancang Lapangan Santo Petrus yang menjadi wajah Vatikan saat ini.

Dikenal sebagai basilika yang didedikasikan untuk Santa Perawan Maria, gereja ini menjadi salah satu tempat ibadah paling dihormati dalam tradisi Katolik. Dengan arsitektur megah, mosaik yang memikat, dan relikui suci yang dijaga, Basilica Santa Maria Maggiore menjadi tujuan utama para peziarah yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghormati Bunda Maria.