Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Prabowo Subianto, baru-baru ini melakukan kunjungan kenegaraan ke Qatar. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Minggu, 13 April 2025, Prabowo bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk membahas investasi besar di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Maruarar, yang mendampingi Prabowo, menjelaskan bahwa Danantara adalah konsolidasi aset negara yang akan digunakan untuk mendanai program hilirisasi kekayaan alam Indonesia, seperti bauksit dan nikel. Menariknya, hanya dalam waktu 20 menit, Emir Qatar setuju untuk menginvestasikan USD 2 miliar.

"Saya siap, ayo kita mulailah," ungkap Emir Qatar, menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi.

Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan CEO Danantara, juga menambahkan bahwa kesepakatan ini bukan sekadar permohonan bantuan, tetapi merupakan langkah bisnis yang saling menguntungkan. Ara pun mengucapkan terima kasih kepada Emir Qatar atas kepercayaannya untuk berinvestasi di Danantara.

Investasi USD 2 miliar ini akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti ketahanan pangan, energi, infrastruktur digital, dan kesehatan. Pandu Sjahrir, CIO BPI Danantara, menekankan pentingnya keberlanjutan dan transfer teknologi dalam setiap kerja sama.

"Kita tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional," jelasnya.

Langkah ini juga dilihat sebagai respons terhadap tren global, termasuk ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Pandu menilai bahwa saat ini banyak investor global melihat Indonesia sebagai tempat yang stabil dan menarik untuk berinvestasi. Fokus mereka adalah memanfaatkan momentum ini untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.