Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas dengan memangkas anggaran perjalanan dinas ke luar negeri bagi kementerian dan lembaga. Dia menegaskan bahwa pejabat dan pegawai kementerian tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri selama lima tahun jika tidak ada agenda penting yang mendesak.
"Enggak usah ke luar negeri, 5 tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu. Yang perlu keluar negeri yang tugas," ungkap Prabowo saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo, Surabaya padaSenin (10/2).
Prabowo menjelaskan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri hanya akan diizinkan untuk keperluan belajar dan tugas negara. Dia menekankan, "Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri," tegasnya.
Di tengah upaya penghematan anggaran, Prabowo juga menjelaskan bahwa dirinya sering melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menghadiri konferensi penting yang diundang oleh negara-negara sahabat. "Saya diundang sebagai kepala Indonesia dalam konferensi-konferensi penting untuk mengamankan kepentingan bangsa," tambahnya.
Pemerintahan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk mendorong efisiensi anggaran agar belanja negara lebih berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah meninjau ulang alokasi anggaran, termasuk pemangkasan perjalanan dinas dan kegiatan seremonial yang dianggap kurang esensial.
Prabowo juga menjelaskan bahwa anggaran yang dipangkas akan digunakan untuk memberi makan masyarakat dan anak-anak Indonesia. "Saya mau menghemat uang. Uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat," ujarnya.
Dia juga menyoroti pentingnya memperbaiki infrastruktur pendidikan, dengan menyebutkan bahwa ada 330.000 sekolah yang perlu diperbaiki, namun anggaran saat ini hanya cukup untuk memperbaiki 20.000 sekolah. "Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?" tanyanya retoris.
Prabowo menegaskan bahwa pengeluaran yang tidak perlu dan mubazir harus dihentikan. "Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan," jelasnya.
Namun, Prabowo juga mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak dalam birokrasi yang melawan kebijakan efisiensi anggaran ini. Dia menyebutkan bahwa ada orang yang merasa kebal hukum dan berperilaku seolah-olah menjadi raja kecil. "Ada yang melawan saya, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil," ungkapnya.
Prabowo menegaskan kembali bahwa uang hasil efisiensi anggaran akan digunakan untuk kepentingan rakyat, terutama untuk memberi makan anak-anak dan memperbaiki sekolah-sekolah di Indonesia.
Recommended By Editor
- Ngaku pernah dimaki tolol, Prabowo: Saya nggak sebut nama, kalian sudah tahu
- Prabowo beri peringatan jajaran kabinetnya, bakal singkirkan menteri yang tak kerja untuk rakyat
- Prabowo Subianto instruksikan pengecer kembali jualan gas LPG 3 kg
- Larangan pengecer jual gas LPG 3 kg ternyata bukan kebijakan Prabowo
- 100 Hari Presiden Prabowo, Menko Polkam sebut Rp6,7 T diselamatkan dari korupsi