Brilio.net - Buntut dari kasus dugaan kekerasan yang terjadi di acara pendidikan dasar yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari Universitas Islam Indonesia (UII) yang menyebabkan tiga orang mahasiswa meninggal pun tak luput dari perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menyayangkan terjadinya kasus dugaan kekerasan di acara yang diselenggarakan di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang digelar pada 13-20 Januari 2017 lalu itu.

"Yang namanya pendidikan dasar itu latihan yang terukur, bukan kekerasan, apalagi sampai menyebabkan kematian. Itu sudah masuk ke kriminal," kata Jokowi saat kunjungan di Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (27/1) siang, seperti yang dikutip brilio.net dari setkab.go.id.

Presiden juga menegaskan, tindakan kekerasan tidak boleh dibiarkan terus terjadi di perguruan tinggi manapun di Indonesia. Ia juga berharap agar  tindak kekerasan serupa tak terjadi lagi ke depannya di institusi pendidikan mana pun.

"Di perguruan tinggi mana pun, di universitas mana pun, di institut mana pun, di politeknik mana pun tidak boleh yang namanya pelatihan dengan kekerasan seperti itu," imbuh Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, acara bertajuk pendidikan dasar untuk para mahasiswa pencinta alam itu berakhir dengan penuh air mata dan kecaman. Selain ada tiga mahasiswa yang meninggal, sejumlah mahasiswa lainnya juga harus dirawat secara intensif. Bahkan karena kasus ini Rektor UII dan Wakil Rektor III sampai mengundurkan diri.