Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 telah ditutup kemarin malam pada Senin (7/6) pukul 23.59 WIB. Di gelombang 17 ini pemerintah menyediakan kuota sebanyak 44 ribu.

Pihak Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja menyatakan masih melakukan konsolidasi data dari para pendaftar di gelombang 17. Selain itu juga PMO melihat apakah mereka termasuk dalam daftar hitam (blacklist) atau sudah pernah menerima bantuan sosial (bansos) lainnya.

"Karena itu hasil seleksi belum akan diumumkan hari ini atau besok. Saya masih menunggu jumlah mereka yang mendaftar untuk gelombang 17," kata Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, seperti dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Selasa (8/6).

Sebelumnya, Louisa telah menjelaskan bahwa gelombang 17 merupakan sesi pendaftaran terakhir Kartu Prakerja hingga akhir Juni 2021 ini.

"Gelombang 17 adalah gelombang terakhir untuk semester 1/2021," ujar dia.

Louisa menyampaikan, waktu pendaftaran pada gelombang 17 ini memang tergolong lebih singkat dibanding tahap-tahap sebelumnya sejak dibuka Sabtu (5/6). Ini lantaran kuota yang disediakan juga hanya hanya 44 ribu.

Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 diadakan di luar jadwal untuk menyerap kepesertaan dari gelombang 12-16 yang dicabut. Dicabutnya hak pelatihan itu karena para peserta terdaftar tak memilih pelatihan yang diinginkan hingga batas hari terakhir pemilihan pelatihan.

Oleh karenanya, Louisa menyatakan jika gelombang 17 jadi tahap akhir dalam perekrutan program Kartu Prakerja di semester I 2021. Sebab target penerima pelatihan dan bantuan telah mencapai target.

"Dengan penutupan gelombang 17 maka target penyerapan 2,7 juta penerima Kartu Prakerja di Semester 1 tahun 2021 dengan dana Rp 10 triliun telah terpenuhi," tutur Louisa.