Brilio.net - Kartu Prakerja merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung tumbuh kembang perekonomian Indonesia. Program Kartu Prakerja memang termasuk bantuan yang bersifat semi-bansos untuk merespons dampak pandemi Covid-19. Terlebih di saat pandemi saat ini, di mana banyak masyarakat yang terdampak hingga banyak kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).

Berdasarkan data Kemnaker, masyarakat yang terkena PHK selama pandemi masuk dalam prioritas program kartu pra kerja. Pendaftar Kartu Prakerja ini pun berasal dari semua kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Minat yang besar menunjukkan kebutuhan masyarakat terhadap program kartu prakerja.

Program ini pun terbagi menjadi beberapa gelombang. Pada 11 April lalu, pendaftaran gelombang pertama telah dimulai. Kini program tersebut telah memasuki gelombang 10. Kuota gelombang 10 juga hanya 116.261 orang, berbeda jauh dengan gelombang sebelumnya yang mencapai 800 ribu orang.

Dilansir dari liputan6.com gelombang 10 ini menjadi gelombang terakhir pendaftaran Kartu Prakerja pada 2020. Hal ini dikarenakan jumlah peserta Kartu Prakerja diproyeksi telah memenuhi target yaitu 5,6 juta orang. Dengan demikian masih banyak pendaftar yang dipastikan tidak lolos sebagai peserta Kartu Prakerja. Lalu apa penyebab gagal lolos Kartu Prakerja ini?

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, penyebab gagal lolos Kartu Prakerja dan peluang mendaftar tahun 2021, pada Rabu (30/9).

Penyebab gagal lolos kartu berbagai sumber

foto: liputan6.com

1. Pendaftar dipastikan tidak akan lolos Kartu Prakerja apabila telah terdaftar sebagai bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) maupun bantuan upah gaji dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

2. Calon peserta Kartu Prakerja tidak akan lolos jika nama mereka masuk daftar terlarang. Yakni sesuai peraturan presiden 76/2020, kriteria peserta yang tidak berhak mendapatkan Kartu Prakerja, yakni pejabat negara, pimpinan dan anggota dewan perwakilan rakyat,aparatur sipil, TNI, polisi, kepala desa beserta perangkatnya, dan direksi hingga dewan pengawas BUMN atau BUMD.

3. Selain itu, hal yang harus dipastikan antara lain berupa status pendidikan, tidak sedang menempuh pendidikan formal dan tidak sedang bekerja. Prioritas tetap diberikan pada pengangguran muda dan pekerja maupun pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak Covid-19.

4. Kesalahan mengisi informasi yang diminta, bisa menjadi salah satu yang menyebabkan tidak lolos. Seperti diketahui program ini bersifat digital. Oleh karena itu semua data akan terhubung dan terverifikasi. Dengan demikian jika kamu salah memasukkan nama maka, NIK tidak dapat terverifikasi.

5. Hal itu bisa saja jadi kemungkinan gagal lolos yakni, meskipun pendaftar sudah berkali-kali mendaftar dan mendapatkan bobot tambahan dari sistem. Namun, masih kalah dengan orang-orang lain yang itu jauh lebih prioritas.

 

Peluang mendaftar tahun 2021.

Penyebab gagal lolos kartu berbagai sumber

foto: pixabay.com

Setelah gelombang 10 ditutup, para pencari kerja yang belum diterima tentu berharap adanya perpanjangan dan pembukaan pendaftaran kartu prakerja di tahun 2021. Diketahui pemerintah berencana akan mengadakan kembali program Kartu Prakerja pada 2021. Akan tetapi pihak penyelenggara prakerja masih menunggu arahan dan masih dalam tahap pembahasan.

Namun, bagi yang belum lolos menjadi peserta pada 2020, dapat mendaftar pada 2021 mendatang. Sebaliknya bagi yang sudah pernah menerima Kartu Prakerja, tidak dapat mendaftar kembali. Hal ini karena program Kartu Prakerja hanya dapat diterima sekali seumur hidup.

 

Manfaat penggunaan kartu prakerja.

Penyebab gagal lolos kartu berbagai sumber

foto: Instagram/@prakerja.go.id

Mengutip dari laman instagram @prakerja.go.id, Rabu (30/9), berikut manfaat dari penggunaan Kartu Prakerja:

Setiap peserta akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 3.550.000 di mana bantuan ini terdiri dari:

1. Biaya pelatihan sebesar Rp 1.000.000

2. Insentif setelah pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan

3. Insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 50.000 per survai dengan total Rp 150.000 per peserta.

Bantuan untuk pelatihan akan diberikan secara non-tunai. Sementara itu, insentif akan diberikan dengan cara ditransfer ke rekening bank kamu atau e-wallet. Insentif akan disalurkan melalui rekening e-wallet atau rekening bank yang telah didaftarkan di akun www.prakerja.go.id.