BRIN juga membantah bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari seperti narasi yang beredar di media sosial. Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin memastikan video yang tersebar di WA grup belakangan ini termasuk berita bohong atau hoaks.

kabar Bumi akan alami kegelapan selama 3 hari freepik.com

foto: freepik.com

"Jelas itu hoax. Narasi bahwa Bumi memasuki photon belt (sabuk foton) juga tidak dikenal dalam sains. Hoax serupa tentang kegelapan di Bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab," ujar Thomas, dalam postingan akun Twitternya @t_djamal, dikutip brilio.net pada Selasa (26/3).

Namun begitu, yang jadi informasi valid, bahwa pada 8 April 2024 akan terjadi gerhana matahari cincin yang melanda sebagian wilayah Bumi, tepatnya di Kanada, Amerika Serikat, hingga Meksiko. Peristiwa alam itu hanya berlangsung beberapa jam, dengan puncak totalitas dalam hitungan tidak lama. Artinya, narasi yang menyebut bumi mengalami kegelapan selama 3 hari tidak akan terjadi.

kabar Bumi akan alami kegelapan selama 3 hari freepik.com

foto: freepik.com

Sementara itu, Thomas menjelaskan bahwa gerhana matahari cincin puncak memang mengakibatkan minimnya cahaya, namun dalam waktu sementara. Thomas menuturkan bahwa semua penyebab kegelapan Bumi yang disebutkan tersebut tidak punya dasar ilmiah.

"Bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumbukan asteroid sebesar 10 kilometer. Itu terjadi 66 juta tahun lalu. Tapi untuk sekarang, tak ada bukti ilmiah bumi akan mengalami hal yang sama seperti 66 juta tahun yang lalu," tegas Thomas.