Brilio.net - Siapa yang tidak tahu ondel-ondel? Icon Jakarta berbentuk sepasang boneka raksasa ini merupakan simbol dari budaya Betawi. Biasanya, ondel-ondel tersebut muncul saat pesta rakyat Betawi.

Namun sejak beberapa tahun terakhir, tidak sedikit warga yang memanfaatkan ondel-ondel untuk mencari nafkah. Boneka berbahan dasar kayu bambu tersebut dijadikan alat untuk mengamen. Bahkan keberadaannya sudah sangat menjamur.

Ternyata, kehadiran ondel-ondel di pinggir jalan tersebut tak hanya melanggar peraturan daerah (Perda) nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum yang salah satu pasalnya memuat pelarangan pengamen ondel-ondel di Jakarta. Tapi, juga tak sedikit masyarakat asli Betawi yang merasa terganggu dengan hadirnya ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen.

Salah satunya adalah Rano Karno, sebagai seorang aktor senior asli Betawi, ia mengungkapkan bahwa dirinya merasa terganggu dengan hadirnya pengamen ondel-ondel.

"Jujur, melihat pengamen ondel-ondel saya terganggu. Saya merasa budaya betawi sudah terkikis," ucapnya kepada media di Jakarta belum lama ini. 

Lebih lanjut ia berpendapat, seharusnya ondel-ondel itu memiliki tempat untuk dilestarikan. Lantaran ondel-ondel merupakan bukti sejarah dan tidak seharusnya ditempatkan di pinggir jalan.

"Harus ditempatkan di tempat mulia, di kawinan, di tempat pelestarian budaya Betawi atau dilibatkan di ulang tahun Jakarta. Kalau ini kan tidak," ucapnya.

Rano pun mengimbau kepada pemerintah untuk peka terhadap pelestarian budaya Betawi terutama fenomena pengamen ondel-ondel.

"Saya yakin DKI, anggaran untuk pelestarian budayanya besar," tutupnya.