Brilio.net - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 meninggalkan duka mendalam pada keluarga korban. Lebih dari 180 jiwa menumpangi pesawat dengan rute Jakarta - Pangkal Pingang tersebut. Pesawat Lion Air JT 610 terputus kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB.

Salah satu korban dari jatuhnya pesawat ini ialah Alfiani Hidayatul Solikah. Wanita asal Kebonsari, Madiun, Jawa Timur tersebut ialah pramugari di pesawat Lion Air JT 610. Dilansir brilio.net dari antaranews.com, Selasa (30/10) Alfiani baru dua bulan bertugas.

Sebelum tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Alfiani sempat menelpon keluarga. Anak Tunggal dari pasangan Sukartini dan Slamet ini menelepon keluarga pada Senin (29/10) dini hari. Tak seperti biasanya, Alfiani lebih banyak diam di telepon.

Ini unggahan terakhir Alfiani, pramugari Lion Air JT 610 © 2018 brilio.net

foto:Instagram/@alfianihidayatulsolikha07

"Pagi sekitar jam 3 telepon. Katanya mau terbang ke Pangkalpinang. Selebihnya banyak diam," ujar kerabat Alfiani, Selasa (30/10).

Alfiani belum lama bertugas sebagai pramugari. Setelah lulus SMA, ia melakukan studi di sekolah Pramugari selama setahun di Yogyakarta.

Keluarga tak menyangka, perbincangan tengah malam itu adalah yang terakhir kali sebelum pesawat yang ditumpangi Alfiani terjatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Tidak ada firasat apapun saat mendengar suara dara manis itu di ujung telepon.

Keluarga mendapat telepon dari kantor Lion Air yang mengabarkan Alfiani menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat yang jatuh pada Senin (29/10). Keluarga langsung syok dengan kabar tersebut.

Seperti diketahui pesawat Lion Air JT 610 jatuh ke laut, di Perairan Tanjung Karawang. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dengan rute Bandara Depati Amir di Pangkal-Pinang, Bangka Belitung.

Ini daftar nama pilot dan pramugari Lion Air JT 610 yang jatuh © 2018 brilio.net

Namun, 13 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak dan diperkirakan jatuh di Perairan Tanjung Karawang. Pesawat yang seharusnya tiba di Bandara Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB mengangkut penumpang dan kru sebanyak 189 orang. Saat ini Basarnas masih melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat.