Brilio.net - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap menjadi bencana tahunan di Indonesia. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, mulai dari iklim hingga ulah manusia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat terjadi kenaikan kejadian karhutla pada tahun 2021 sebanyak 15 persen atau 56.280 hektar dari tahun sebelumnya. 

Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia terus memperbaiki tata kelola penanggulangan karhutla. Salah satunya melalui pencegahan dengan mewujudkan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, masyarakat dan sektor swasta, termasuk armada pesawat dan helikopter.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan langkah preventif secara rutin dengan patroli titik api saat musim kemarau di area hutan yang melibatkan pesawat perintis seperti Cessna Caravan. Pesawat jenis ini bisa langsung memberi titik koordinat dan pandangan udara sehingga bisa segera mendapat penanganan. Barulah setelah itu biasanya BNPB menerjunkan helikopter water bombing untuk memadamkan api.

Pesawat Perintis © 2022 brilio.net

“Sekitar 2019 di Palembang saya pernah menemukan hotspot (titik api) yang lumayan besar sampai mengganggu jarak pandang. Asapnya tebal dan beredar sampai ke bandara. Saat itu saya terbang bersamaan dengan helikopter yang akan melakukan water bombing. Cukup berbahaya, namun demi mencegah bencana yang lebih besar lagi, kita lakukan dengan sangat berhati-hati dan dengan koordinasi penuh,” ucap Wahyu Achmad Septyan, pilot Smart Cakrawala Aviation. 

Ya, Smart Cakrawala Aviation sejak 2019 telah menjalin program kerjasama dengan BNPB di mana armada pesawat Smart Cakrawala Aviation sering menjadi langganan berpatroli mencari titik api sesuai dengan permintaan BNPB dan kerap memfasilitasi Kepala BNPB untuk melakukan kunjungan ke daerah terdampak bencana.

Karena itu nggak heran jika operator pesawat perintis ini menyiapkan pesawat Cessna Caravan 208 dengan registrasi PK-SNK, beserta tim yang telah berpengalaman dalam operasional penerbangan patroli udara. 

Pesawat Perintis © 2022 brilio.net

“Tujuan utama Smart Cakrawala Aviation tentunya untuk membantu kegiatan pemerintah dalam penanggulangan bencana agar lebih maksimal lagi,” ujar Pongky Majaya, CEO Smart Cakrawala Aviation.

Mengingat besarnya permintaan dari BNPB yang bukan saja untuk menanggulangi tetapi juga mencegah terjadinya bencana, Pongky menuturkan jika pihaknya ingin menambah armada pesawat agar mampu memenuhi kebutuhan. 

“Kami berharap bisa terus menambah armada agar lebih maksimal dalam melayani negara melalui BNPB, juga menyempurnakan pelayanan kami,” terang Pongky.