Brilio.net - Sangat miris melihat kenyataan jika awal tahun 2019 ini diwarnai dengan kasus kekerasan di dunia pendidikan. Seorang taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pangkolan, tewas diduga karena dianiaya seniornya.

Pria 19 tahun ini dianiaya oleh seniornya bernama Rusdi setelah dilihat masuk kampus menggunakan sepeda motor namun tidak menggunakan helm. Setelah diminta untuk menghadap, korban lalu diminta untuk melakukan sikap taubat. Kemudian senior itu melakukan tindakan fisik seperti memukul dada korban beberapa kali hingga terjatuh.

Kasus penganiayaan ini tentu saja membuat nama ATKP Makassar tercoreng. Selain itu, kampus tersebut menjadi bulan-bulanan warganet yang mengkritik sampai mencaci maki.

curhat alumni atkp makassar © Facebook/Youleeanti Siburian

foto: Instagram/@makassar_iinfo


Hal ini membuat beberapa alumni akademi yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu mengambil sikap. Lewat media sosial, mereka melakukan pembelaan terhadap kampusnya tersebut. Salah satunya adalah pemilik akun Facebook bernama Youleeanti Siburian.

BACA JUGA: 7 Komik strip ini beberkan hukuman fisik di dunia pendidikan

Dalam curhatannya, wanita ini meminta warganet untuk berhenti memberikan hujatan untuk ATKP Makassar. Ia mengakui mungkin mantan kampusnya tersebut punya kesalahan dalam proses pengawasan. Tapi bukan berarti kampusnya bisa dihujat seperti itu.

curhat alumni atkp makassar © Facebook/Youleeanti Siburian

foto: Facebook/Youleeanti Siburian


Selama menimba ilmu di sana, Yulianti sadar benar bahwa ia dan teman-temannya dididik untuk menjadi profesional. Bukan diajarkan untuk jadi tukang begal ataupun pembunuh seperti yang diklaim oleh warganet selama ini.

Wanita ini juga memberikan bukti kalau lulusan ATKP Makassar saat ini tidak ada yang menganggur. Semuanya sudah bekerja secara profesional di seluruh bandara yang ada di Tanah Air. Itu cukup membuktikan kalau ATKP Makassar merupakan akademi penerbangan yang kompeten.

curhat alumni atkp makassar © Facebook/Youleeanti Siburian

foto: Facebook/Youleeanti Siburian



"ATKP MAKASSAR TETAP JAYA DILAGA

wahai para netijen yg maha benar dengan segala ucapannya berhentilah menghujat.. pihak kampus kami memang mungkin salah dlam proses pengawasan dan kami memohon hentikan hujatan2 kalian para netizen yg maha benar

kami dididik bukan untuk jadi tukang begal,pembunuh dan sebagainya menurut anda para netizen yg maha benar atas segala ucapannya

kami dididik untuk menjdi seseorg yg profesional dalam bekerja dan siap menjaga keselamatan anda dr sabang sampai merauke saat anda melaksanakan perjalanan menggunakan moda transportasi udara

kami alumni ATKP Makassar Sampai Sekarang ini tidak ada 1 orangpun alumni yang menganggur, semua sudah bekerja secara profesional diseluruh bandara yang ada di indonesia dr sabang sampai merauke jadi tidak usah takut seprti apa yg dikatakan oleh para netizen yg maha benar tentang sekolah kedinasan kayak kami... berhentilah menghujat kampus kami..biarkan hukum yang mengadili dan berikan waktu kepada pihak kampus kami untuk memperbaiki sistem pendidikannya dan janganlah menjadi netizen yg merasa maha benar atas segala2nya karena kalian tidak merasakan bagaimana jadi taruna ....ATKP Makassar Tetap Jaya Dilaga
#saveatkpmakasssar #hentikanhujatankalian," curhat Yulianti seperti dikutip brilio.net dari akun Facebook Youleeanti Siburian, pada Kamis (7/2).

Selain itu, alumni lainnya memposting foto Antonius Agung Gunawan, seorang petugas ATC Bandara Sis Aljufri Palu. Antonius tewas usai menyelamatkan take off pesawat Batik Air saat gempa menggoyang Palu pada akhir tahun 2018 lalu.

Pada foto tersebut dituliskan, "Ingat kampus yang kalian hujat ada salah satu alumni yang menyelamatkan ratusan njawa dan mengorbankan nyawa demi orang lain".

Diketahui ternyata mendiang Antonius Agung Gunawan merupakan alumni dari ATKP Makassar yang kemudian ditugaskan dinas di Palu.