Brilio.net - Film Vina: Sebelum 7 Hari karya sineas Anggi Umbara menjadi perbincangan publik. Film ini diangkat dari kisah tragis seorang remaja perempuan bernama Vina Puspita. Gadis ini menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh geng motor pada 2016 lalu di Cirebon.

Sayangnya, kasus ini belum tuntas meski sudah delapan tahun berlalu. Beberapa pelaku pembunuhan belum tertangkap, kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Polda Jawa Barat yang menangani kasus ini masih kesulitan untuk mengejar tiga pelaku yang masih dalam daftar pencarian orang atau DPO. Belakangan 1 DPO berhasil ditangkap. 

Desas-desusnya, ketiga pelaku ini berasal dari keluarga yang penting. Maka dari itu, ketiganya sulit ditangkap meski kasus ini sudah delapan tahun berjalan. Selama menjalani proses syuting, sutradara Anggy Umbara mengungkapkan timnya pernah mengalami kendala.

Anggi Umbara dapat intimidasi © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@anggy_umbara

Saat diwawancarai Liputan6, Anggy menjelaskan terdapat pihak yang mengaku jadi polisi mendatangi lokasi syuting. Ia menjelaskan ada beberapa pihak yang tidak ingin kisah Vina diangkat jadi film.

"Mungkin ada beberapa pihak yang tidak mau film ini dijadikan film. Pas di hari kelima didatangi oleh orang-orang yang mengaku polisi, gitu kan," ungkap Anggi, dikutip brilio.net dari Liputan6.

Akibatnya, syuting film dihentikan sementara. Timnya dimintai keterangan, surat izin, hingga berbagai dokumen lainnya.

"Syuting kita dihentikan, dimintai keterangan, dimintai surat izin apa segala macam," imbuhnya.

Anggi Umbara dapat intimidasi © 2024 brilio.net

foto: YouTube/Liputan6

Tidak hanya itu, Anggy juga dimintai skenario film yang bersifat rahasia. "Bahkan mereka meminta skenario dari apa yang kita buat which is sangat confidential," jelasnya.