Brilio.net - Kepergian musisi campursari Didi Kempot menyisakan duka mendalam bagi para pendengar setianya. Didi menghembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu, Solo, pukul 07.45 WIB di usia 53 tahun. Kabar meninggalnya Didi kemudian jadi trending topic di Twitter.

Mengulik lebih jauh, sosok Didi memang bukanlah penyanyi baru di blantika musik Tanah Air. Berkarier sejak puluhan tahun lamanya, ia telah menciptakan ratusan karya yang hits. Sebut saja Bojo Loro, Stasiun Balapan, Cidro, dan masih banyak lagi.

Uniknya, sosok Didi tak hanya dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Ia juga menjadi penyanyi terpopuler di Suriname, Amerika Selatan. Dilansir dari laman Antaranews, pada 2013 silam, Menteri Dalam Negeri Suriname, Soewarto Moestadja menyebut Didi merupakan 'the most popular singer in Suriname'.

didi kempot populer di suriname © 2020 brilio.net

foto: liputan6.com

"Dia (Didi Kempot) tahu selera musik di Suriname dan tidak hanya bernyanyi dalam Bahasa Indonesia, dia juga menyanyi dalam bahasa nasional Suriname (Belanda)," ungkap Soewarto seperti dikutip brilio.net dari laman Antaranews, Selasa (5/5).

Soewarto terkenang di mana penyanyi yang dipanggil 'Lord Didi' ini pertama kali memulai karier di Suriname pada era 80-an. Bahkan albumnya langsung mendapat anugerah album terbaik. Sepanjang masa kariernya, Didi sering mendapat sejumlah penghargaan bergengsi.

"Dan hingga kini, dia masih populer di industri musik Suriname. Bukan hanya di komunitas Jawa yang ada di sana, tapi orang-orang Suriname memang menggemari musik keroncong dan campursari," sambungnya.

Salah satu lagunya yang begitu populer di Suriname adalah Cidro. Lagu ini tidak terlalu terkenal di Indonesia, namun sangat hits di Suriname. Cidro menceritakan tentang seorang wanita yang mengkhianati kekasihnya. Padahal pria itu sangat menyayangi perempuan tersebut dan ingin sekali menikahinya.

Pria dengan nama asli Dionisius Prasetyo ini pun kerap melakukan tur ke Suriname. Di antaranya merupakan kegiatan yang diundang oleh pemerintah setempat.