Brilio.net - Jane Shalimar baru saja berpulang pada usia 41 tahun usai berjuang lawan Covid-19. Jane Shalimar merupakan salah satu artis yang mengawali kariernya sebagai bintang iklan sejak 1987 saat dirinya berusia 7 tahun. Saat itu, ia terpilih menjadi cover perempuan favorit pilihan pembaca majalah Aneka.

Setelah itu, Jane Shalimar masuk dalam dunia televisi sebagai artis sinetron. Sinetron tersebut di antaranya, 'Padamu Aku Bersimpuh', 'Jalan Keadilan', 'Selendang Sutra Biru', dan 'Istri Pilihan'. Selain itu, ia juga pernah masuk dalam peran FTV seperti 'Selebritis Juga Manusia', 'Kasih', dan 'Cinta Yang Hilang'. Ia juga pernah ikut bermain di film layar lebar Uang Panai yang tayang pada 2016.

Pada 2009 Jane Shalimar mencoba peruntungan di dunia politik. Awalnya, saat itu ia ingin masuk menjadi bagian dari Partai Demokrat, tetapi hal itu mesti ia tunda karena mempersiapkan album terbarunya dan persiapan untuk masuk dalam dunia politik lebih lanjut.

Titik awal tersebut kemudian membuat Jane Shalimar terjun lebih serius dalam dunia politik dan berhenti berkarier dalam dunia hiburan. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (4/7) berikut kiprah Jane Shalimar dalam dunia politik.

1. Caleg Partai Nasdem di dapil DKI III 2013.

5 Fakta perjuangan Jane Shalimar lawan Covid-19, punya penyakit asma © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@janeshalimar_1

Setelah membulatkan tekad dalam dunia politik, Jane Shalimar masuk dalam Partai Nasdem yang saat itu dipimpin oleh Surya Paloh pada 2013. Melalui Partai Nasdem, Jane masuk dan bertarung di dapil DKI III untuk memperebutkan 1 kursi di DPRD.

Di dapil tersebut, Jane bersaing dengan beberapa politisi lain seperti Marzuki Alie, Farhat Abbas, dan Andi Nurpati dari Partai Demokrat. Ada juga Effendi Simbolon dan mantan atlet renang Richard Sambera dari PDI Perjuangan. Nama Tantowi Yahya juga mewarnai dapil ini dari Partai Golkar.

2. Bergabung bersama Partai Demokrat

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jane Shalimar Prawiradiningrat (@janeshalimar_1)

Pada 2016, Jane Shalimar bergabung bersama Partai Demokrat, partai sedari awal ia tuju. Pada tahun ini Jane dipercaya menjadi pengurus Partai Demokrat. Tahun 2018 ia mendaftar sebagai anggota DPRD di daerah pemilihan Kecamatan Beji, Limo dan Depok.


3. Pernah menjadi ketua panitia acara deklarasi dukungan Barisan Teman Agus-Sylvi (Batas)

Jane Shalimar meninggal di usia 41 tahun usai berjuang lawan Covid-19 © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@janeshalimar_1

Sudah menjadi bagian dari Partai Demokrat, Jane Shalimar dipercaya untuk menjadi ketua panitia deklarasi Barisan Teman Agus-Sylvi (Batas) pada 2017. Batas merupakan gabungan dari beberapa kelompok masyarakat Jakarta yang mendeklarasikan mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam calon gubernur DKI Jakarta.

4. Aktif sebagai Waketum DPP KNPI 2019-2022

Curhat retaknya rumah tangga Jane Shalimar istimewa

foto: Instagram/@janeshalimar_1

Selain aktif di partai politik, Jane Shalimar juga aktif sebagai Waketum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2019-2022. 

5. Pernah masuk jadi bursa calon Pilbup Sukabumi dari PPP

Curhat retaknya rumah tangga Jane Shalimar istimewa

foto: Liputan6.com

Pada Juli 2020, Jane Shalimar bertandang ke kantor PPP Sukabumi. Saat itu, ia disebut sedang melakukan penjajakan untuk bisa diusung pada Pilbup Sukabumi 2020. Jane maju dari PPP sebagai Wakil Bupati menggantikan Reni Marlinawati menemani Sirodjudin yang didaulat DPC PDIP Kabupaten Sukabumi sebagai calon bupati pada Pilkada mendatang.

Namun, sampai keputusan mendaftarkan calon ke KPU, koalisi kedua partai ini pun bertambah. PKB masuk menjadikan ketiga partai ini mengubah strateginya. Akhirnya, Jane Shalimar tidak terpilih menjadi calon Wakil Bupati. Koalisi tiga partai tersebut memutuskan memilih Abu Bakar Sidik dan Sirojudin sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang didaftarkan ke KPU Sukabumi.

 

Reporter: Suhairi Ahmad