Brilio.net - Indonesia terdiri dari beragam agama dan suku. Tidak hanya Jawa, ada Sunda, Melayu, atau suku lainnya. Namun, perbedaan itu terkadang memunculkan tindakan tak terpuji berupa diskriminasi.

Sutradara kondang Hanung Bramantyo menceritakan pengalamannya ketika mengalami diskriminasi. Pengalaman buruk itu terjadi saat Hanung masih kecil. Hal ini Hanung ungkapkan di akun Instagramnya.

hanung curhat toleransi instagram

foto: Instagram/@hanungbramantyo

"Jangankan merayakan Imlek, waktu SD dulu saya justru berusaha nyembunyiin mata saya yang sipit karena takut di palak dan di bully teman-teman. Ucapan : ‘hei Cina!’ Singkek! Cino loling!’ Adalah umpatan sehari-hari saya. Maklum, ibu saya lahir dari keluarga Cina. Kakek saya seorang Cina totok tinggal di Tegal. Otomatis darahnya nurun ke saya," tulis Hanung pada caption dikutip brilio.net, Jumat (1/2).

Lebih lanjut, Hanung menyatakan diskriminasi yang dialaminya itu kini sudah tidak lagi terdengar. Dirinya berharap toleransi di Indonesia semakin baik.

"Alhamdulillah, sekarang anak-anak saya berada di lingkungan yang ( insya Allah ) sehat dan toleran. Tabik hormat untuk Gus Dur, dan para pemimpin penerusnya, yang tetap memberikan ruang bagi keragaman Indonesia. Semoga pemimpin masa depan masih menjaga kebhinnekaan ini. Happy Imlek bagi kawan yang merayakan," ujar Hanung.

Unggahan Hanung itu pun direspons dengan berbagai komentar oleh warganet. Mereka mayoritas sepakat dengan harapan Hanung.

"Setuju mas hanung," kata @rzkakamil.

"Pantes sipit banget mas @hanungbramantyo tp nurun ke anak" jd imut semua anaknya," komentar @lestaridwimaretasari2.

"Kereen mas setujuuu bgt apapun keturunan kita selalu berlandaskan bhineka tunggal ika," ungkap @nita_nitnott.