Brilio.net - Aktris yang lekat dengan peran antagonis, Yana Zein, menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (1/6) pukul 01.00 WIB di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Perempuan 47 tahun itu meninggal setelah berjuang melawan kanker stadium 4 yang menggerogoti tubuhnya.

Meninggalnya artis sinetron Cinta di Langit Taj Mahal itu pun memberikan luka terdalam bagi rekan-rekan artis. Pasalnya, selama ini ia dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah terhadap penyakit yang menyerangnya.

Berikut 7 perjalanan perjuangan Yana Zein lawan kanker hingga menghembuskan napas terakhir.

1. Telat deteksi kanker.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Sejak 2015 Yana Zein merasakan ada benjolan pada payudaranya. Tapi ia tak menghiraukan karena dianggap hanya efek masuk angin biasa saja.

Ia pun tetap menjalani syuting sinetron 'Cinta Di Langit Taj Mahal' seperti biasa. Hingga ia merasa benjolan itu semakin membesar dan tiba-tiba pecah.

Dari pengobatan alternatif yang ia jalani, diketahui jika ternyata ia mengidap kanker. Setelah selesai proyek syuting sinetron itu, ia baru memeriksakan penyakitnya itu ke dokter dan sudah divonis kanker stadium 3.

2. Desember 2016 kondisinya semakin drop.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Pada Desember 2016, kondisinya sudah semakin drop. Kanker yang menyerangnya sudah masuk stadium 4. Ia juga sudah menghabiskan uang yang ia peroleh dari syuting untuk berobat.

Kondisinya yang memprihatinkan saat itu banyak membuat teman sesama artis simpati. Dua anaknya putus sekolah karena tak ada biaya. Tapi Yana Zein tetap berjuang melawan kanker demi dua anaknya yang terus mendampinginya itu.

3. Donasi untuk Yana Zein muncul.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: Instagram.com/nafaurbach

Karena harta yang sudah habis hingga anak putus sekolah, akhirnya muncullah gerakan donasi untuk Yana Zein. Banyak artis yang mengajak para followersnya untuk memberikan donasi kepada artis kelahiran Moskow itu.

4. Yana Zein mendapat kesempatan berobat di China.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Sejak 30 Januari, ia mendapat kesempatan untuk dirawat intensif di China. Yana Zein dipilih Modern Cancer Hospital Guangzhou, China untuk mendapatkan perawatan intensif secara gratis.

Ia pun merasa bersyukur dan serasa mendapatkan mukjizat karena dipilih menjadi pasien gratis rumah sakit itu. meski ia sadar kesempatan sembuhnya sedikit, tapi ia tak putus asa.

Empat bulan dirawat, secercah harapan muncul karena Yana Zein dikabarkan sudah sembuh 80 persen. Minggu (28/5) Yana Zein kembali ke Indonesia dengan wajah yang cukup segar. Bahkan ia juga bisa berdiri tanpa bantuan kursi roda.

Ia diminta istirahat dan bulan Juli nanti kembali ke China untuk dilihat perkembangannya.

5. Memberi tahu pantangan dan sempat ingin menjenguk Jupe.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Setelah kembali ke Tanah Air, yana Zein sempat ingin menjenguk Jupe dan memberikan semangat kepada artis pelantun Belah Duren yang hingga kini masih terbaring di rumah sakit karena kanker serviks stadium 4.

Yana Zein juga banyak diwawancarai media dan memberi tahu tentang pantangan yang ia jalani agar bisa mempertahankan kondisinya. Seperti tak makan makanan berminyak hingga makanan yang dipanggang atau dibakar.

6. Kondisinya kembali drop hingga koma.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Baru sehari tiba di Indonesia, Yana Zein kembali dilarikan ke Rumah Sakit Mayapada pada Senin (29/5). Kondisinya drop hingga disebut mengalami koma.

Rabu (31/5) malam pukul 21.00 WIb, ia dikabarkan meninggal. tapi kabar itu dibantah oleh Nita, asisten Yana Zein, serta keluarganya.

7. Yana Zein menghembuskan napas terakhir.

perjalanan kanker Yana Zein © 2017 istimewa

foto: kapanlagi.com

Yana Zein akhirnya meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif pada pukul 01.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada Jakarta. Yana Zein meninggalkan dua anak. sementara sang suami Yana sendiri sudah meninggal 5 tahun lalu karena penyakit parkinson.