Brilio.net - Istilah larutan tidak asing lagi bagi kamu yang mengambil konsentrasi jurusan MIPA. Tidak hanya dalam ilmu MIPA saja, tetapi larutan juga kerap kita dengan di kehidupan sehari-hari. Misalnya minuman yang kita konsumsi seperti teh, kopi dan berbagai zat lainnya yang dicampurkan dengan air mempunyai kaitan dengan larutan dalam ilmu Kimia.

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan dalam pelarut. Jumlah zat terlarut yang bisa dilarutkan dalam pelarut disebut kelarutannya.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu

Supaya larutan tersebut dapat terlarut dengan sempurna, biasanya membutuhkan konsentrasi larutan yang baik. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Untuk lebih jauh membahas tentang konsentrasi larutan. Brilio.net mengulas tentang rumus konsentrasi larutan.

Rumus konsentrasi larutan ini jadi salah satu sub materi wajib dalam pelajaran Kimia. Oleh karena itu, wajib bagi kamu untuk memahami rumus konsentrasi larutan ini. Pasalnya hal-hal seputar rumus konsentrasi larutan sering kali muncul dalam soal-soal ujian.

Yuk simak ulasan lengkap tentang konsentrasi larutan mulai dari pengertian manfaat dan latihan soalnya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (13/11)

Pengertian dan rumus konsentrasi larutan.

rumus konsentrasi larutan © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Konsentrasi larutan adalah ukuran seberapa banyak zat terlarut yang ada dalam suatu larutan. Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan dalam zat pelarut, seperti garam dalam air.

Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat terlarut, seperti air dalam larutan garam. Konsentrasi larutan dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia larutan, seperti warna, keasaman, titik beku, titik didih, tekanan uap, dan konduktivitas listrik.

Konsentrasi larutan juga dapat menentukan seberapa cepat reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai cara, tergantung pada satuan yang digunakan. Beberapa contoh satuan konsentrasi larutan adalah molaritas, molalitas, persen massa, persen volume, dan persen massa per volume.

Sementara itu, rumus konsentrasi larutan adalah suatu cara untuk menentukan seberapa banyak zat terlarut yang ada dalam suatu larutan. Ada beberapa jenis rumus konsentrasi larutan yang dapat digunakan, tergantung pada satuan yang diinginkan. Berikut adalah beberapa contoh rumus konsentrasi larutan yang umum digunakan:

1. Molaritas.

Molaritas (M) adalah konsentrasi jumlah mol zat terlarut per satuan volume larutan. Satuan molaritas adalah mol/L. Rumus molaritas adalah M = n/V, di mana n adalah jumlah mol zat terlarut dan V adalah volume larutan dalam liter. Contoh: Jika 0,2 mol gula dilarutkan dalam 1 L air, maka molaritas larutan gula adalah M = 0,2 mol/1 L = 0,2 M.

2. Molalitas.

Molalitas (m) adalah konsentrasi jumlah mol zat terlarut per satuan massa zat pelarut. Satuan molalitas adalah mol/kg. Rumus molalitas adalah m = n/m, di mana n adalah jumlah mol zat terlarut dan m adalah massa zat pelarut dalam kilogram. Contoh: Jika 0,2 mol gula dilarutkan dalam 2 kg air, maka molalitas larutan gula adalah m = 0,2 mol/2 kg = 0,1 m.

3. Persen massa.

Persen massa adalah konsentrasi massa zat terlarut per satuan massa larutan. Satuan persen massa adalah %. Rumus persen massa adalah % = (m1/m2) x 100%, di mana m1 adalah massa zat terlarut dan m2 adalah massa larutan.

Contoh: Jika 20 g gula dilarutkan dalam 100 g larutan gula, maka persen massa larutan gula adalah % = (20 g/100 g) x 100% = 20%.

4. Persen volume.

Persen volume adalah konsentrasi volume zat terlarut per satuan volume larutan. Satuan persen volume adalah %. Rumus persen volume adalah % = (V1/V2) x 100%, di mana V1 adalah volume zat terlarut dan V2 adalah volume larutan.

Contoh: Jika 20 mL alkohol dilarutkan dalam 100 mL larutan alkohol, maka persen volume larutan alkohol adalah % = (20 mL/100 mL) x 100% = 20%.

5. Persen massa per volume.

Persen massa per volume adalah konsentrasi massa zat terlarut per satuan volume larutan. Satuan persen massa per volume adalah % (w/v). Rumus persen massa per volume adalah % (w/v) = (m/V) x 100%, di mana m adalah massa zat terlarut dan V adalah volume larutan.

Contoh: Jika 20 g gula dilarutkan dalam 100 mL larutan gula, maka persen massa per volume larutan gula adalah % (w/v) = (20 g/100 mL) x 100% = 20% (w/v).