Penyebab dan gejala polio.

Kenali gejala dan penyebab polio © 2024 berbagai sumber

foto: freepik.com

Paul Alexander tertular pada usia 6 tahun, polio memang cenderung lebih rentang menyerang anak-anak daripada orang dewasa. Namun, virus tersebut akan terus ada hingga seorang anak tumbuh dewasa jika tidak ditangani dengan cepat. Sehingga kamu perlu paham gejala dan penyebab virus polio yang jarang diketahui dan diabaikan hanya karena sudah hidup bersih. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (14/3), mari kenali gejala dan penyebab polio.

Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Umumnya, penularan terjadi melalui kontak langsung atau konsumsi air dan makanan yang terkontaminasi oleh feses yang mengandung virus polio. Meskipun tanpa gejala, pengidap polio masih dapat menyebarkan virus polio kepada orang lain. Biasanya, virus ini disebabkan di antaranya karena kurangnya sanitasi yang bersih, ibu hamil yang mengidap HIV positif, dan anak-anak yang tidak divaksinasi.

Selain itu, setiap individu yang terkena penyakit polio dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, sebagian besar, sekitar 95 hingga 99 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Sehingga perlu untuk memerhatikan tanda-tanda gejala polio sebagai berikut.

Gejala dari polio tipe non-paralisi.

Biasanya orang dengan gejala polio tipe ini akan merasakan demam, nyeri saat menelan, kepala terasa nyeri, selalu mengalami muntah, badan terasa lemas, dan parahnya adalah mengalami meningitis. Meskipun gejala-gejala di awal cukup biasa, tetapi kamu harus lebih waspada dengan gejala remeh tersebut.

Gejala dari polio tipe paralisi.

Orang dengan gejala polio tipe ini memiliki gejala yang sama seperti tipe non-paralisis, namun setelah satu minggu, ada gejala lain yang mengikuti. Seperti kehilangan refleks, nyeri pada otot dan kram otot yang parah, kaki menjadi terkulai, serta kelainan ekstremitas bawah, terutama pada pinggul dan pergelangan kaki.

Gejala sindroma paska polio.

Polio sangat mungkin untuk muncul kembali meskipun seseorang telah dinyatakan sembuh. Hal ini dapat terjadi 15-40 tahun setelah seseorang pertama kali terinfeksi. Gejalanya bisa berupa kelemahan otot dan sendi, nyeri otot yang terus memburuk, menjadi mudah lesu, berkurangnya massa otot, gangguan bernapas saat tidur, mengalami depresi, dan susah untuk berkonsentrasi dan mengingat.

Melalui kisah dan perjuangan Paul Alexander yang harus bertahan hidup di dalam tabung selama 70 tahun, kamu perlu lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan peduli dalam setiap pencegahan virus serta penyakit sejak dini, salah satunya polio. Paul Alexander menjadi sosok yang inspiratif dalam melawan penyakitnya, sehingga Guinness World Records mengakuinya sebagai orang yang hidup paling lama di dalam paru-paru besi.