Brilio.net - Majas adalah salah satu unsur penting dalam bahasa dan sastra. Majas merupakan penggunaan bahasa yang memanfaatkan pemilihan atau pemakaian kata, frasa, atau kalimat untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca atau pendengar.

Majas bertujuan untuk menyampaikan pesan, mempengaruhi perasaan, atau memperkuat pemahaman terhadap suatu bahan bacaan atau presentasi. Ada berbagai macam jenis majas, seperti personifikasi, metafora, hiperbola, dan lain-lain.

Dengan menggunakan majas, penyampaian kalimat menjadi lebih menarik dan tidak membuat bosan orang yang membaca. Majas juga bisa mengekspresikan apa yang dimaksud penulis. Biasanya majas digunakan untuk penulisan artikel, novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya. Gaya bahasa atau majas memiliki beragam jenis dengan tujuan dan fungsi berbeda-beda.

Penasaran apa saja contoh majas dalam kalimat bahasa Indonesia? Yuk simak 45 contoh majas dalam kalimat bahasa Indonesia, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (2/2).

Ciri-ciri majas.

Contoh majas dalam kalimat  © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Penggunaan bahasa yang tidak biasa atau tidak umum.

2. Menimbulkan efek tertentu pada pembaca atau pendengar, seperti menarik perhatian, membangkitkan emosi, atau menciptakan kesan tertentu.

3. Menggunakan kata, frasa, atau kalimat secara simbolis untuk menggambarkan sesuatu.

4. Mampu menciptakan suasana, memperkuat pemahaman, atau menyampaikan pesan dengan lebih jelas.

5. Biasanya memiliki bentuk yang jelas dan mudah dipahami.

6. Dapat menggabungkan beberapa jenis majas dalam suatu kalimat atau paragraf.

7. Dapat mempengaruhi perasaan pembaca atau pendengar.

8. Merupakan bagian penting dari bahasa dan sastra.

Jenis-jenis majas beserta pengertiannya.

Contoh majas dalam kalimat  © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Personifikasi: memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau makhluk hidup tanpa kemampuan berpikir.

2. Metafora: membandingkan dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata "seperti" atau "sebagai".

3. Simile: membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata "seperti" atau "sebagai".

4. Hiperbola: memperbesar atau memperkecil suatu hal untuk menimbulkan efek komik atau dramatis.

5. Ironi: bertentangan dengan yang seharusnya terjadi atau yang dikatakan oleh pembicara.

6. Onomatopoeia: penggunaan suara untuk menggambarkan suatu hal.

7. Alliterasi: penggunaan suara yang sama pada awal beberapa kata dalam satu baris.

8. Asosiasi: membuat hubungan antara dua hal yang berbeda.

9. Litotes: penggunaan kata negatif untuk memperkuat suatu pernyataan positif.

10. Asonansi: penggunaan suara yang berulang dalam kalimat atau paragraf untuk menciptakan efek ritmis.

 

Fungsi majas.

Contoh majas dalam kalimat  © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Menimbulkan efek dan suasana: Majas dapat mempengaruhi perasaan pembaca atau pendengar dengan menciptakan suasana atau efek tertentu.

2. Memperkuat pemahaman: Majas dapat memperkuat pemahaman terhadap suatu bahan bacaan atau presentasi dengan membuatnya lebih menarik dan memotivasi.

3. Menyampaikan pesan: Majas dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan memotivasi pembaca atau pendengar.

4. Menambah kesan: Majas dapat menambah kesan tertentu pada pembaca atau pendengar, seperti memberikan nuansa humor, dramatis, atau sentimental.

5. Membedakan gaya bahasa: Majas dapat membedakan gaya bahasa suatu teks atau presentasi, seperti membedakan gaya bahasa sastra dan prosa.

6. Memperkaya bahasa: Majas dapat memperkaya bahasa dengan menambah variasi dan membuatnya lebih menarik dan efektif.

 

Contoh kata-kata majas.

Contoh majas dalam kalimat  © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Cengkeraman (personifikasi)

2. Pertaringan (onomatopoeia)

3. Matahari yang bersinar (metafora)

4. Hujan yang mencurah (hiperbola)

5. Gemerisik (onomatopoeia)

6. Langit yang berwarna kebiruan (simile)

7. Bintang yang bersinar (personifikasi)

8. Angin yang bertiup (personifikasi)

9. Tanah yang meronta (personifikasi)

10. Sungai yang mengalir (personifikasi)

11. Ayam yang berkokok (personifikasi)

12. Kucing yang berkelebat (personifikasi)

13. Tulang yang keras (litotes)

14. Tepian yang berbatu (personifikasi)

15. Laut yang tenang (ironi)

16. Udara yang sejuk (metafora)

17. Kakak yang manis (ironi)

18. Berakit-rakit ke hulu (alliterasi)

19. Badai yang memuncak (hiperbola)

20. Kemarau yang panjang (litotes)

 

foto: pixabay.com

 

21. "Aku sangat lapar seperti singa di hutan." (Metafora)

22. "Suaranya sekeras petir." (Onomatopoeia)

23. "Dia menangis seperti air terjun." (Hiperbola)

24. "Dia berkata tidak, padahal dia sangat ingin." (Ironi)

25. "Tangan saya adalah kaki saya." (Metonimia)

26. "Pohon itu seolah-olah berkata-kata dengan angin." (Personifikasi)

27. "Dia tampak lelah seperti burung merpati yang terbang jauh." (Simile)

28. "Dia berbicara dengan nada yang tinggi seperti suara pemimpin." (Assonansi)

29. "Gemerlap lampu seperti bintang-bintang." (Alliterasi)

30. "Dia memegang keran air seperti memegang kekuatan dunia." (Synecdoche)

31. "Dia berbicara dengan suara lembut seperti halusnya bulu angsa." (Konsonansi)

32. "Dia memasak makanan dengan cinta seperti membuat seni." (Analogi)

33. "Dia berlari secepat kilat." (Ekpresi)

34. "Dia melompat tinggi seperti gazelle." (Metafora)

35. "Dia berbicara dengan nada rendah seperti suara bass." (Litotes)

36. "Dia memegang uang seperti memegang hidupnya." (Sinekdoke)

37. "Dia membaca buku seolah-olah dia berada dalam dunianya sendiri." (Eklog)

38. "Dia berbicara dengan nada yang berat seperti suara drum." (Assonansi)

39. "Dia berbicara dengan nada yang ringan seperti suara gitar." (Konsonansi)

40. "Suami adalah nahkoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga." (Alegori)

41. "Raja hutan itu memiliki suara yang paling menggelegar." (Alegori)

42. "Dodi senang sekali dengan buah tangan yang diberikan paman." (Alegori)

43. "Ali berusaha keras untuk menghasilkan buah pena." (Alegori)

44. "Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya." (Metafora)

45. Raja siang keluar dari ufuk timur." (Metafora)