Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia, menulis suatu kalimat dapat ditambah dengan beberapa variasi, tergantung pada penggunaanya. Di antara yang sering ditambahkan adalah imbuhan.

Imbuhan terdapat berbagai macam, yaitu; awalan, akhiran, dan sisipan. Imbuhan juga memiliki fungsinya sendiri-sendiri untuk membangun suatu kalimat. Salah satunya adalah imbuhan sufiks. Sufiks secara singkat dapat disebut dengan akhiran suatu kata.

Supaya dapat memahami lebih jauh tentang sufiks, berikut ini adalah penjelasan serta contoh kata dan kalimat sufiks yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (12/12).

Pengertian sufiks

Kalimat surfiks istimewa

foto: pexels.com

Secara umum, sufiks dapat diartikan sebagai imbuhan dalam suatu kata yang mana, posisinya ada di belakang atau pada akhir dari sebuah kata. Sehingga, sufiks juga dapat disebut dengan akhiran.

Penambahan sufiks pada sebuah kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda. Imbuhan sufiks dapat ditemui pada kata-kata serapan asing. Jenis-jenis sufiks adalah –an, -I, -nya, –kan, -kah, -wan, dan -wati.

Sedangkan, menurut para ahli, sufiks dapat diartikan dengan beberapa pengertian. Berikut adalah pengertian sufiks menurut para ahli:

a. Sufiks atau akhiran Menurut Keraf (1996:110), sufiks merupakan morfem terikat yang dilekatkan di belakang suatu morfem dasar.

b. Menurut Muslich (2009), sufiks merupakan imbuhan yang ditempatkan di belakang kata dasar. Jadi, sufiks adalah imbuhan yang terletak di belakang kata dasar.

c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sufiks merupakan bentuk afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.

 

Jenis-jenis surfiks beserta fungsinya

1. Sufiks (-i)

Sufiks jenis (-1) biasanya digunakan untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat imbuhan sufiks ( -i) akan mengubah makna menjadi makna perintah. Contohnya adalah cintai (cinta) , hormati (hormat) , sayangi (sayang).

2. Sufiks (-kan)

Kata dengan menggunakan imbuhan sufiks (-kan) dapat berubah menjadi suatu kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks -kan menyatakan makna perintah. Contohnya adalah ambilkan (ambil), carikan (cari), roboh (robohkan).

3. Sufiks (-kah)

Sufiks jenis (-kah) lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan sufiks (-kah) ini akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya, benarkah (benar), salahkah (salah), hina (hinakah)

4. Sufiks (-lah)

Hampir sama dengan sufiks (-kan), sufiks jenis (-lah) kuga digunakan untuk menyatakan kata perintah tetapi sufiks ini tidak layak digunakan dalam kalimat atau percakapan formal dan lebih cocok digunakan untuk kalimat atau percakapan non-formal. Contohnya adalah majulah (maju), kejarlah (maju), larilah (lari).

5. Sufiks (-pun)

Kata yang terbentuk dari kata dengan imbuhan sufiks (-pun) maknanya dapat berarti "juga". Sufiks jenis ini biasanya digunakan untuk mempersingkat kata dalam penulisan kalimat. Contohnya meskipun (meski, bagaimanapun (bagaimana), saya (sayapun).

6. Sufiks (-wan, -men, -wati)

Salah satu jenis sufiks ini dipakai sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks -man, -wan dan -wati digunakan untuk menjelaskan jenis kelamin. Contohnya adalah wartawan (warta), santriwati (santi), kameramen (kamera).

7. Sufiks (-or)

Sufiks jenis (-or) dapat mempunyai makna "orang yang bertindak sebagai". Contohnya adalah narator, moderator, editor.

8. Sufiks (-an)

Penggunaan imbuhan sufiks (-an) dapa mengubah kata menjadi bentuk benda. Berikut ini adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks (-an):

a. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian yang dapat diukur. Contohnya ukuran, harian, kiloan.

b. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian hal/ objek tertentu. Contohnya adalah pijakan, tembakan, gambaran

c. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian alat. Contohnya adalah panahan, timbangan, ayunan.

d. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian keseluruhan/ himpunan. Contohnya adalah lautan, daratan, dataran

e. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian tempat. Contohnya adalah pangkalan, lapangan, jalanan.

f. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian menyerupai. Contohnya adalah orang orangan, mobil-mobilan, anak-anakan.

9. Sufiks (-nya)

Apabila terdapat suatu kata dengan menggunakan sufiks (-nya) pada bagian akhiran yang sering dikenal dengan mengungkapkan keterangan kata ganti orang ketiga tunggal. Imbuhan sufiks -nya ini bisa memberikan makna lain sebagai berikut:

a. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah " Maya harus bangga akan kerja kerasnya".

b. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah "Makan nasinya sekarang".

c. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan kata tugas. Contohnya adalah sesungguhnya, sepertinya, seenaknya

10. Sufiks imbuhan asing

Sufiks juga mempunyai beberapa kata serapan asing yang digunakan pada sebuah kata. Berikut ini ada beberapa imbuhan asing.

a. Sufiks (-al) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Aktual, formal, emosional.

b. Sufiks (-iah) yang bermakna sifat. Contohnya: Alamiah, lahiriah, batiniah.

c. Sufiks (-asi/isasi) yang mempunyai makna proses. Contohnya: Naturalisasi, konfirmasi.

d. Sufiks (-asme) yang mempunyai makna kata benda. Contohnya: Antuasiasme,

e. Sufiks (-er) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sekunder, primer, tersier.

f. Sufiks (-if) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sportif, objektif, subjektif.

g. Sufiks (-is) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Praktis, ekonomis.

h. Sufiks (-al) yang mempunyai makna paham/ aliran. Contohnya: Komunisme, nasionalisme, patriotisme.

Contoh kalimat dengan imbuhan sufiks

Kalimat surfiks istimewa

foto: pexels.com

1. Biarkan dia pergi.

2. Buatkan aku kopi panas.

3. Wajahnya begitu rupawan.

4. Pukulan orang itu sangat keras.

5. Segara akhiri semuanya sekarang.

6. Lemparkan lembing itu sejauh mungkin.

7. Tolong cabuti semua rumput-rumput itu.

8. Hempasan gelombang tsunami begitu kuat.

9. Getaran gempa terasa hingga puluhan kilometer.

10. Tolong buatkan Maya dan Agsa kopi dan teh hangat.

11. Pak Amir adalah seorang pengusaha yang dermawan.

12. Hormati gurumu, atasanmu, serta kedua orang tuamu.

13. Dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu.

14. Cintai dirimu sendiri sebagaimana kamu mencintai orang lain.

15. Banyaknya korban yang telah teridentifikasi mencapai 95 orang.

16. Gempa bumi bisa terjadi karena adanya geseran lempeng bumi.

17. Dewi Lestari adalah salah seorang novelis berkebangsaan Indonesia.

18. Tumpahan cat pada kain dapat dibersihkan dengan cairan anti noda.

19. Tentara dan polisi merupakan profesi yang menjadi idaman untuk kalangan wanita.

20. Semangat nasionalisme telah mulai luntur karena mulai masuknya paham-paham baru.

21. Maya dan Agsa menjadi moderator di sesi tanya jawab tentang seminar peduli lingkungan alam.

22. Para wartawan telah berkumpul di aula guna menghadiri konferensi pers yang diadakan oleh promotor musik.

23. Gempa bumi yang terjadi di negara Jepang baru-baru ini telah menarik perhatian para ilmuwan dari seluruh dunia karena dapat menyembabkan tsunami.

24. Liberalisme adalah akar dari sistem pers liberal yang diterapkan di beberapa negara yang menganut demokrasi liberal.

25. Biarkan saja dia pergi mengikuti kata hatinya untuk mengejar mimpi, tugas kita hanyalah mendukung dan mendoakannya semoga dia sukses.

Penulis: mg/Agung Pradana Putra