Brilio.net - Dalam pelajaran bahasa Indonesia terdapat berbagai macam unsur atau pola yang dapat membentuk suatu kalimat hingga menjadi suatu paragraf. Pola-pola dan unsur tersebut dapat menjadikan sebuah frasa serta kata menjadi sebuah kalimat yang dipakai untuk menyampaikan suatu ungkapan atau gagasan seseorang. Jenis-jenis kalimat bahasa Indonesia juga bermacam-macam. Salah satunya adalah kalimat analogi.

Kalimat analogi dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai suatu yang berisi perumpamaan, persamaan, atau persesuaian. Kalimat analogi juga mempunyai jenis serta ciri-cirinya sendiri. Sebelum mengenal tentang apa itu kalimat analogi lebih dalam, alangkah baiknya untuk mempelajarinya dari awal agar tidak kebingungan. Berikut ini adalah penjelasan tentang kalimat analogi yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (30/11).

25 Contoh kalimat analogi bahasa Indonesia beserta ciri-cirinya pexels.com

foto: pexels.com

Pengertian kalimat analogi.

Kalimat analogi secara umum merupakan suatu persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Dalam ilmu linguistik, analogi merupakan hasil pembentukan unsur bahasa karena pengaruh pola lain dalam bahasa. Contohnya yakni terbentuknya konstruksi neonisasi karena sudah adanya pola yang ada dalam konstruksi mekanisasi. Namun beberapa ahli juga mendefinisikan tentang kalimat analogi secara berbeda-beda.

1. Pengertian kalimat analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kalimat analogi merupakan atau dapat diartikan sebagai adanya persamaan atau persesuaian antara dua hal atau benda atau bentuk yang berlainan.

2. Pengertian kalimat analogi menurut Syarkawi Dhofir.

Analogi merupakan sebuah kesimpulan dari hasil percobaan yang satu dan percobaan yang lainnya yang menjadi sebuah usaha anologi.

3. Pengertian kalimat analogi menurut Ferdinand de Saussure.

Dalam bukunya Course de Linguistique Generale Ferdinand de Saussure menyatakan bahwa analogi adalah bentuk peniruan dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya dengan syarat bentuk tiruan tersebut harus sama dan sesuai dengan yang ditirunya.

4. Pengertian kalimat analogi menurut Dr. Ibrahim Anis.

Menurut Dr. Ibrahim Anis, yang dimaksud analogi adalah mengubah bentuk suatu hal atau suatu benda dari yang tidak diketahui dengan yang diketahuinya.

5. Pengertian kalimat analogi menurut Mundiri.

Analogi merupakan bentuk fenomena menuju fenomena yang lainnya yang memiliki jenis yang sama, dan nantinya kedua fenomena tersebut akan menjadi sebuah kesimpulan yang di inginkan.

6. Pengertian kalimat analogi menurut Louis Kattsef.

Analogi merupakan sebuah bentuk usaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan dengan apa yang kita coba dengan sesuatu yang serupa dengan hal tersebut. Namun nantinya akan ada sebuah kesimpulan yang akan menjadi jawaban antara percobaan pertama dan kedua.

 


Magang: Agung Pradana Putra

Ciri-ciri kalimat analogi.

Kalimat analogi tentunya sudah pasti memiliki ciri-cirinya tersendiri. Hal itu berfungsi untuk membedakan kalimat analogi dengan jenis-jenis kalimat lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri khusus kalimat analogi.

1. Kalimat analogi biasanya menggunakan kata-kata seperti (laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, dan layaknya).

2. Kalimat analogi digunakan untuk membandingkan dua hal yang sama atau memiliki kesetaraan dalam pengertian atau ciri umumnya.

3. Paragraf analogi berisi dua hal, yaitu satu hal perumpamaan dan satu hal lain adalah peristiwa lain yang sejalan dengan perumpamaan tersebut.

Macam-macam analogi.

Selain memiliki ciri khusus, analogi juga mempunyai beberapa macam jenis yang berbeda, hal itu dapat dibedakan dari bentuk dan penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa macam jenis analogi.

1. Analogi argumentatif.

Analogi argumentatif digunakan untuk memberikan ciri yang sama terhadap suatu benda/hal. Bisa jadi, dua benda/ hal memiliki memang memiliki kesamaan, misalnya tentang bentuk, gerakan, ukuran, warna, karakter, dan sifat.

2. Analogi deklaratif.

Analogi deklaratif identik dengan penjelasan terhadap suatu hal. Biasanya, analogi ini dipakai untuk menerangkan suatu benda/ hal yang kurang familiar di telinga masyarakat.

3. Analogi palsu.

Analogi palsu digunakan untuk menggambarkan sesuatu seolah-olah terlihat benar, padahal sebenarnya tidak ada kaitan antara perumpamaan tersebut dengan penjelasan yang diberikan.

4. Analogi pincang.

Analogi pincang merupakan sebuah analogi yang maknanya tidak benar-benar sesuai dengan apa yang dikiaskan. Namun, bukan berarti keliru seluruhnya, hanya kurang tepat saja.

5. Analogi pinjaman.

Analogi pinjaman digunakan untuk mengungkapkan suatu persamaan dan perbedaan terhadap suatu hal. Terdapat analogi utama dan analogi lain sebagai tambahan. Nah, analogi lain ini seakan-akan hanya sebuah pinjaman.

25 Contoh kalimat analogi bahasa Indonesia beserta ciri-cirinya pexels.com

foto: pexels.com

Contoh kalimat analogi bahasa Indonesia.

1. Belajar ibarat mencari harta karun.

2. Tubuhnya begitu lentur seperti karet.

3. Aku dengannya bagaikan langit dan bumi.

4. Tubuhnya begitu kurus bagaikan sebatang lidi.

5. Tubuhnya begitu besar laksana seekor anak gajah.

6. Mukanya begitu pucat seperti orang yang ketakutan.

7. Hariku tanpa senyummu bagaikan langit tanpa hujan.

8. Suaranya begitu lantang seperti auman seekor singa.

9. Hidupku tanpa cintamu bagaikan langit tanpa sinar mentari.

10. Kata-katanya begitu menyejukkan seperti udara di pedesaan.

11. Wajahmu begitu cantik seperti bunga teratai yang baru mekar.

12. Gadis itu tengah termenung seperti setangkai bunga yang tengah layu.

13. Ruangan itu begitu sepi layaknya pemakaman di waktu malam hari.

14. Semangatnya begitu membara seperti terik sinar mentari di siang hari.

15. Bersamamu, hariku menjadi lebih indah seperti indahnya taman kota itu.

16. Wajahnya sangat menawan bak laksana dewi yang turun dari kahyangan.

17. Permusuhan keduanya bagaikan perseteruan antara anjing dan kucing.

18. Aroma di ruangan itu persis seperti aroma rumput yang baru saja dipotong.

19. Bicaranya begitu cepat bagaikan seekor macan yang berlari dengan kencang.

20. Kata-katanya begitu tajam bagaikan sebilah pisau yang menghujam tubuhku.

21. Jarak antara rumah dan sekolahnya begitu jauh laksana jarak dari Garut ke Bandung.

22. Wajahnya begitu kemerahan laksana semburat jingga di langit kala waktu senja tiba.

23. Wajahnya begitu sangar persis seperti seekor serigala yang hendak menghardik mangsanya.

24. Dari loteng rumah ini, aku bisa melihat orang-orang berlalu lalang bagaikan semut-semut yang berjalan.

25. Ketika melihat wajahnya, aku merasa seperti menemukan kebahagiaan yang aku cari selama ini.