Ciri-ciri kalimat analogi.

Kalimat analogi tentunya sudah pasti memiliki ciri-cirinya tersendiri. Hal itu berfungsi untuk membedakan kalimat analogi dengan jenis-jenis kalimat lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri khusus kalimat analogi.

1. Kalimat analogi biasanya menggunakan kata-kata seperti (laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, dan layaknya).

2. Kalimat analogi digunakan untuk membandingkan dua hal yang sama atau memiliki kesetaraan dalam pengertian atau ciri umumnya.

3. Paragraf analogi berisi dua hal, yaitu satu hal perumpamaan dan satu hal lain adalah peristiwa lain yang sejalan dengan perumpamaan tersebut.

Macam-macam analogi.

Selain memiliki ciri khusus, analogi juga mempunyai beberapa macam jenis yang berbeda, hal itu dapat dibedakan dari bentuk dan penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa macam jenis analogi.

1. Analogi argumentatif.

Analogi argumentatif digunakan untuk memberikan ciri yang sama terhadap suatu benda/hal. Bisa jadi, dua benda/ hal memiliki memang memiliki kesamaan, misalnya tentang bentuk, gerakan, ukuran, warna, karakter, dan sifat.

2. Analogi deklaratif.

Analogi deklaratif identik dengan penjelasan terhadap suatu hal. Biasanya, analogi ini dipakai untuk menerangkan suatu benda/ hal yang kurang familiar di telinga masyarakat.

3. Analogi palsu.

Analogi palsu digunakan untuk menggambarkan sesuatu seolah-olah terlihat benar, padahal sebenarnya tidak ada kaitan antara perumpamaan tersebut dengan penjelasan yang diberikan.

4. Analogi pincang.

Analogi pincang merupakan sebuah analogi yang maknanya tidak benar-benar sesuai dengan apa yang dikiaskan. Namun, bukan berarti keliru seluruhnya, hanya kurang tepat saja.

5. Analogi pinjaman.

Analogi pinjaman digunakan untuk mengungkapkan suatu persamaan dan perbedaan terhadap suatu hal. Terdapat analogi utama dan analogi lain sebagai tambahan. Nah, analogi lain ini seakan-akan hanya sebuah pinjaman.

25 Contoh kalimat analogi bahasa Indonesia beserta ciri-cirinya pexels.com

foto: pexels.com

Contoh kalimat analogi bahasa Indonesia.

1. Belajar ibarat mencari harta karun.

2. Tubuhnya begitu lentur seperti karet.

3. Aku dengannya bagaikan langit dan bumi.

4. Tubuhnya begitu kurus bagaikan sebatang lidi.

5. Tubuhnya begitu besar laksana seekor anak gajah.

6. Mukanya begitu pucat seperti orang yang ketakutan.

7. Hariku tanpa senyummu bagaikan langit tanpa hujan.

8. Suaranya begitu lantang seperti auman seekor singa.

9. Hidupku tanpa cintamu bagaikan langit tanpa sinar mentari.

10. Kata-katanya begitu menyejukkan seperti udara di pedesaan.

11. Wajahmu begitu cantik seperti bunga teratai yang baru mekar.

12. Gadis itu tengah termenung seperti setangkai bunga yang tengah layu.

13. Ruangan itu begitu sepi layaknya pemakaman di waktu malam hari.

14. Semangatnya begitu membara seperti terik sinar mentari di siang hari.

15. Bersamamu, hariku menjadi lebih indah seperti indahnya taman kota itu.

16. Wajahnya sangat menawan bak laksana dewi yang turun dari kahyangan.

17. Permusuhan keduanya bagaikan perseteruan antara anjing dan kucing.

18. Aroma di ruangan itu persis seperti aroma rumput yang baru saja dipotong.

19. Bicaranya begitu cepat bagaikan seekor macan yang berlari dengan kencang.

20. Kata-katanya begitu tajam bagaikan sebilah pisau yang menghujam tubuhku.

21. Jarak antara rumah dan sekolahnya begitu jauh laksana jarak dari Garut ke Bandung.

22. Wajahnya begitu kemerahan laksana semburat jingga di langit kala waktu senja tiba.

23. Wajahnya begitu sangar persis seperti seekor serigala yang hendak menghardik mangsanya.

24. Dari loteng rumah ini, aku bisa melihat orang-orang berlalu lalang bagaikan semut-semut yang berjalan.

25. Ketika melihat wajahnya, aku merasa seperti menemukan kebahagiaan yang aku cari selama ini.