Brilio.net - Nama politisi Partai Demokrat (PD) Andi Arief tengah ramai diperbincangkan pascacelotehannya mengenai Jenderal Kardus yang ditujukan kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat tersebut terang-terangan mengatakan sindirannya melalui akun Twitter pribadi beberapa waktu lalu.

Andi menyebut, sebagai rekan koalisi, Prabowo telah melakukan sesuatu di luar pengetahuan Demokrat. Hal ini terkait dugaan adanya transaksi politik pemilihan cawapres yang dilakukan tanpa sepengetahuan PD. Belakangan disebut Sandiaga Uno memberikan mahar kepada PAN dan PKS masing-masing sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung pencalonannya sebagai cawapres Prabowo. Menurutnya, Jendral Kardus adalah jenderal yang tak mau berpikir dan hanya mementingkan uang.

Disebut menerima mahar politik oleh Andi Arief, PAN dan PKS sepakat untuk melakukan tindakan tegas. PKS menyatakan akan melaporkan politisi tersebut, sedangkan PAN terang-terangan meminta Andi Arief untuk meminta maaf kepada mereka. Hal ini berkaitan dengan nama baik masing-masing partai.

Mendapat desakan dari berbagai pihak terkait, Andi akhirnya buka suara soal cuitannya tentang mahar Rp 500 miliar tersebut. Dirinya merasa harus menjelaskan kepada publik perihal kronologi informasi mengenai mahar tersebut.

Dalam penjelasannya yang brilio.net rangkum akun Twitter @AndiArief__, Andi menyebut informasi adanya mahar tersebut ia dapatkan dari tim kecil Gerindra yang berisi Fadli Zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier.

andi arief menjelaskan © 2018 twitter

foto: Twitter/@AndiArief__

Berawal dari informasi tersebut, Andi pun menulis cuitan soal Jenderal Kardus di akun Twitternya. Pasalnya, Demokrat dan Andi berharap Prabowo memilih cawapres lain agar tak merusak niat baiknya.

andi arief menjelaskan © 2018 twitter

foto: Twitter/@AndiArief__

Pada pertemuan Prabowo dan SBY Kamis (9/8), SBY sempat mengusulkan untuk memilih calon yang netral. Bukan Sandiaga, AHY, Zul Hasan maupun Salim Al Juffri.

andi arief menjelaskan © 2018 twitter

foto: Twitter/@AndiArief__

Namun, Andi menyebut, Prabowo tak menghiraukan usulan SBY tersebut. Para bakal cawapres, menurut Andi juga mendadak menyetujui penunjukan Sandiaga Uno. Dirinya pun merasa ada yang tak beres dengan hal itu.

andi arief menjelaskan © 2018 twitter

foto: Twitter/@AndiArief__

Penjelasan ini pun terpaksa disampaikannya karena kedua partai terkait siap mengambil langkah hukum terkait celotehannya. Oleh karena itu, Andi merasa publik harus mengetahui kronologi yang sebenarnya terkait penyebutan Jenderal Kardus kepada Prabowo Subianto dan isu mahar Rp 500 M yang menjadi viral di berbagai media.

andi arief menjelaskan © 2018 twitter

foto: Twitter/@AndiArief__

"Semua sudah terjadi, tapi proses ini publik harus menegerti.," terang Andi.