Brilio.net - Teka-teki mengenai siapa cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto telah terungkap. Baru-baru ini keduanya telah mendeklarasikan cawapres masing-masing yang nantinya akan mendampingi mereka di Pilpres 2019.

Drama politik terkait siapa wakil yang akan mendampingi keduanya pun silih berganti mewarnai ramainya perbincangan Pilpres 2019.
Prediksi masyarakat dan para tokoh dari berbagai latar belakang pun banyak yang melenceng.

Prabowo akhirnya mengusung Sandiaga Uno sebagai wakilnya, sedangkan Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin yang selain merupakan politisi Indonesia, dia juga adalah ulama yang menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar (Rais 'Aam) Nahdlatul Ulama (NU) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak Agustus 2015.

Tapi tahukah kamu? Selain Jokowi, dua orang yang pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia ini ternyata juga pernah menggandeng ulama sebagai wakilnya. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di bawah ini seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (11/8):


1. Megawati - Hasyim Muzadi.

 Capres pilih ulama © 2018 brilio.net

foto: liputan6.com


Pada Pilpres 2004 terdapat lima pasangan yang  mencalonkan diri. Salah satunya adalah pasangan capres dan cawapres Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi.

Menengok ke 14 tahun yang lalu, Megawati sempat membuat kejutan terkait wakil yang akan menemaninya di Pilpres 2004. Pasalnya, ada beberapa calon yang melamar untuk dipasangkan dengannya. Nama-nama tersebut terdiri dari Prabowo Subianto, Hamzah Haz, Nurcholis Madjid, Hidayat Nur Wahid, dan Aburizal Bakrie.

Namun pada saat itu Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memutuskan untuk mengusung calon pendamping Megawati adalah sosok yang agamis. Pertimbangan itulah yang  mengantar Hasyim Muzadi untuk dijadikan pasangan Megawati.

Hasyim Muzadi sendiri adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang merupakan mantan ketua umum Nahdlatul Ulama. Ia juga pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, Jawa Timur.

Sebelumnya dia sempat mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor (1956-1962). Namun pada pemilihannya, pasangan Megawati - Hasyim dinyatakan kalah atas kemenangan SBY - Jusuf Kalla sebagai presiden.


2. Wiranto - Salahuddin Wahid.

 Capres pilih ulama © 2018 brilio.net

foto: id.wikipedia.org


Wiranto juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2004 namun nasibnya tak jauh beda dengan Mega. Ia gagal maju sebagai presiden atas kemenangan SBY.

Pada momen tersebut, Wiranto mengusung Salahuddin Wahid untuk menjadi wakilnya. Pilihan yang diputuskannya ini bukan tanpa melalui pertimbangan panjang. Jutaan suara nahdliyin diharapkan mengalir kepadanya.

Sebelumnya Wiranto sempat diberitakan media akan mengusung Ulama Hasyim Muzadi sebagai pendampingnya, namun dia gagal. Sosok Salahuddin Wahid ini akrab dipanggil Gus Solah. Dia merupakan seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. (mgg/Martina)