Brilio.net - Saat ini gaya hidup pembayaran non tunai (cashless) makin jamak dilakukan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan urban. Keberadaan uang elektronik (e-money) semakin mempermudah masyarakat dalam bertransaksi tanpa harus mengeluarkan uang dalam bentuk fisik. Tentu saja hal ini semakin memberikan kenyamanan dan keamanan.

Apalagi kini tidak hanya perbankan yang telah mengeluarkan e-money, sejumlah aplikasi juga banyak yang menawarkan sistem transaksi non tunai. Keberadaan aplikasi pembayaran transaksi maupun e-money tentu saja sangat membantu masyarakat, khususnya mereka yang belum memiliki akses keuangan dari perbankan (unbaked), terutama kelompok masyarakat di wilayah perdesaan.

Netzme © 2019 brilio.net

Hal inilah yang melatarbelakangi Netzme, aplikasi pembayaran berbasis komunitas untuk melanjutkan mengembangkan program 1000 Kampung dan pesantren digital setelah mengantongi izin dari Bank Indonesia (BI) pada 19 Desember 2019 lalu sebagai penerbit uang elektronik (e-money) dan sebagai penyelenggara transfer dana dalam rangka penyediaan fitur transfer dana melalui uang elektronik.

Lewat beragam layanan jasa akses keuangan dan fitur pengembangan kewirausahaan mikro kreatif, aplikasi yang terinspirasi semangat “good samaritan” atau “gotong royong” khas budaya Indonesia ini ingin menjadi solusi bagi kalangan masyarakat yang belum sama sekali tersentuh layanan akses keuangan di seluruh Indonesia.

Netzme © 2019 brilio.net

“Fokus kami sekarang untuk kembali memberikan solusi akses keuangan sebagai bagian dari program inklusi serta literasi keuangan yang lebih baik, menyenangkan dan optimal bagi masyarakat Indonesia di kota-kota kecil hingga perdesaan, khususnya yang belum memiliki akses keuangan (unbanked people),” ujar CEO Netzme, Vicky G Saputra dalam keterangan resminya yang diterima Brilio.net, Jumat (27/12/2019).

Sebagai informasi, saat ini total pengguna Netzme telah mencapai lebih dari 2,5 juta pengguna. Di mana 97% pengguna berasal dari kota kecil maupun perdesaan seperti Ciamis, Roteng, Solok, Tapaktuan, Soppeng dan lainnya. Melalui berbagai fitur seperti layanan media sosial, gamification, PPOB, keuangan dan e-money, Netzme bisa diterima dengan mudah bagi penggunanya di seluruh Indonesia terutama masyarakat unbanked. Tak heran jika aplikasi ini juga menjadi salah satu instrumen edukasi bagi masyarakat dalam dalam program inklusi dan literasi keuangan.

Netzme © 2019 brilio.net

Vicky menambahkan, target Netzme selanjutnya segera merampungkan partisipasi dalam program implementasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pembayaran dari Bank Indonesia, termasuk memulai lagi proses pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua hal tersebut harapannya dapat segera dicapai selambatnya semester pertama 2020.