Brilio.net - Cinta memang bisa menimbulkan seribu satu rasa bagi seseorang, mulai dari rasa senang, gundah, kesal, hingga benci kepada seseorang. Katanya, cinta bisa membuat seseorang menjadi mabuk kepayang.

Tapi karena cinta juga seseorang bisa sakit hati berkepanjangan. Pengalaman pahit tentang cinta pun pernah dialami oleh Agus Triyono (23) yang kini tinggal di daerah Bintaro, Jakarta Selatan.

Agus bercerita jika gara-gara cinta, ia sampai drop dalam menjalani hidup. Untung saja dukungan dari keluarga mampu mengembalikan semangatnya lagi.

Agus bercerita jika awalnya ia bekerja di salah satu konsultan engineering di daerah Tanah Abang, Jakarta pada 2012 lalu. Tapi setengah tahun berjalan, ia diminta buat ikut bekerja omnya pada bidang yang sama. Ia pun lalu ditempatkan di Cirebon untuk ikut menggarap suatu proyek bangunan.

Di situ, Agus yang lulusan SMK di kota kelahirannya, Bojonegoro, mendapat tugas menjadi drafter yang bertugas untuk menggambar. Karena progress kerja yang bagus, ia pun lalu diangkat menjadi staf engineering.

Kisah kehidupan Agus pun kemudian terbumbui dengan kisah asmara. Ia yang merasa kesepian karena tak punya kekasih lalu minta seorang teman untuk dikenalkan dengan seorang perempuan. Oleh temannya yang bernama Agus Suprapto, ia lalu dikenalkan dengan gadis cantik bernama Evi Rosmiyati. Jalinan kasih mereka pun berlanjut setelah pertemuan mereka di rumah Agus Suprapto. Kecocokan dan adanya rasa nyaman membuat mereka memutuskan untuk berpacaran sejak Januari 2015.

Agus Triyono  2016 brilio.net

Agus Triyono
2016 brilio.net/dok. pribadi

"Selang empat bulan, Evi ternyata mengajak hubungan kita ke arah serius. Ia minta aku untuk menikahinya," cerita Agus kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Senin (11/1).

Menurut Agus, bisa jadi ia ingin segera menikah karena dari segi usia memang Evi lebih tua 2 tahun daripada Agus. Agus yang awalnya belum siap karena usia yang masih muda pun memantapkan diri karena memang sangat mencintai Evi. Ia lalu mencoba menghubungi orangtuanya untuk meminta restu.

"Saat itu saya ditanya tentang latar belakang Evi. Saya jelaskan juga tentang Evi, pekerjaannya, dan keluarganya via telepon," ujarnya.

Tapi apalah daya, ternyata orangtua Agus belum merestuinya untuk menikah muda. Mereka masih ingin Agus untuk fokus di karier terlebih dahulu. Hasil perundingan dengan orangtuanya pun disampaikan Agus kepada kekasihnya, Evi. Tapi ternyata Evi malah menanggapi negatif hasil keputusan orangtua saya.

Menurut Agus, Evi malah terkesan kecewa dan menyesal sudah berpacaran dengannya. Secara pelan-pelan, Evi pun mulai menjauhi Agus. Akun media sosial Agus pun diblokir oleh Evi sehingga mereka tak bisa berkomunikasi sama sekali.

Padahal, setelah peristiwa itu, Agus dirundung duka yang mendalam. Ia bahkan sampai tak makan selama dua minggu. Ia hanya minum, merokok, dan makan makanan ringan. Ia juga menjadi tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Agus pun tak jarang menjadi membolos kerja karena merasa sudah tak semangat hidup semenjak ditinggalkan Evi. Ia lalu memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan pulang kampung ke Bojonegoro untuk menenangkan diri.

Tapi ternyata bukan perkara mudah untuk Agus melupakan Evi. Berkat dorongan dan motivasi dari keluarganya, Ia pun berangsur bisa bangkit lagi. Semangat hidupnya sudah mulai muncul dan tak terpenjara lagi gara-gara Evi.

Dua bulan lalu ia sudah mulai bekerja di bidang yang sama seperti sebelumnya. Ia kini juga mulai kuliah di Universitas Mercu Buana Jakarta jurusan Teknik Sipil. Baginya, kini pendidikan lebih penting dari sekadar cinta. Ia pun sampai sekarang belum terpikir untuk menjalin cinta dengan lawan jenis lagi. Meski begitu, tak bisa dipungkiri jika ia masih berharap Evi kembali ke pelukannya lagi, tentu dengan harapan mendapat restu dari orangtuanya.

Cerita ini disampaikan oleh Agus melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!