Brilio.net - Ada banyak cara mensyukuri keagungan Tuhan, salah satunya traveling menjelajahi alam nusantara. Seperti yang sedang tren beberapa waktu belakangan, traveling mendaki gunung adalah salah satu wujud kecintaan terhadap karunia Tuhan. Hal ini tak ketinggalan pula dilakukan oleh Imam Muzaki (21) asal Jalan Kedungpane, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah.

Pada bulan Agustus 2015 lalu, pria yang masih kuliah dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini, pertama kalinya mendaki gunung, yakni Gunung Merbabu. Sekadar informasi, gunung yang sering menjadi tujuan mendaki ini terletak di wilayah Kabupaten Magelang (lereng barat), Kabupaten Boyolali (lereng timur dan selatan), serta Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga (lereng utara), Jawa Tengah. Nah, karena hanya mendapat jawaban dari teman-teman yang berpengalaman naik gunung membawa perlengkapan pribadi, maka Imam membawa barang dan berpenampilan seadanya.

"Saya kira ya, kayak jalan-jalan biasa. Namanya nggak tahu apa-apa. Teman-teman yang pernah mendaki, ada sekitar 4 orang dari 12 yang mendaki termasuk saya, bilang bahwa mereka yang akan mengurus perlengkapan di luar perlengkapan pribadi," katanya kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Sabtu (16/1).

Karena hanya mengenakan jaket biasa, celana jins berbahan berat, dan sepatu sneaker, Imam menjadi sorotan banyak pasang mata para pendaki. Bahkan Imam sempat dikata seperti mau jalan-jalan ke mal ketimbang naik gunung.

"Waktu itu ada teman tanya bercanda 'Mau ngapain kamu pakai pakaian begitu?', saya jawab 'Mau konser dan foto studio di atas'. Habisnya bingung mau jawab apa. Saya merasa bego pas itu," kelakar pria yang mulai keranjingan traveling semenjak ke Gunung Merbabu.

Imam juga menambahkan bahwa pada saat berhasil di puncak gunung, terjadi badai. Tapi menurutnya, untung pada pukul 4 pagi badai sudah reda. Memang butuh perjuangan bagi Imam untuk sampai ke puncak, mengingat dia teramat pemula. Tapi dia bersama tiga kawan lain berhasil sampai di puncak Gunung Merbabu, sementara kawan lainnya masih banyak tertinggal di pos 1. Menurutnya, semangatnya terlalu menggebu merasakan sensasi sampai ke puncak gunung.

"Sudah kepalang tanggung pikir saya waktu itu. Jadi, ya saya teruskan ke puncak," imbuhnya.

Pertama naik gunung, pria ini kikuk salah kostum kayak mau ke mal Imam saat mencapai puncak Gunung Merbabu (foto: instagram.com/muzakiimam)

Dari pengalaman pertama inilah, mendorong Imam untuk kembali mendaki gunung dan menikmati keindahan alam lainnya. Namun dia memilih mengajak salah seorang kawan yang sempat bersamanya mencapai puncak Gunung Merbabu. Hanya satu orang, bernama Anton (23).

"Saya lebih cenderung suka dengan sedikit teman kalau mendaki. Paling kalau rombongan ya setidaknya delapan orang. Kalau lebih dari itu, ribet. Ada yang susah diatur. Saat ke Merbabu saja ada yang rewel," lanjutnya.

Sampai akhirnya pada bulan September 2015 dia ke Pulau Panjang, kawasan perairan Jepara, Jawa Tengah bersama Anton.

Pertama naik gunung, pria ini kikuk salah kostum kayak mau ke mal Jalan-jalan Imam ke Pulau Panjang (foto: instagram.com/muzakiimam)

Kemudian pada bulan Oktober 2015, keduanya piknik ke Gunung Prau, kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Pertama naik gunung, pria ini kikuk salah kostum kayak mau ke mal Imam kala di Gunung Prau (foto: instagram.com/muzakiimam)

Selanjutnya pada bulan November, mereka mendaki gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Gunung Slamet yaitu Gunung Sumbing. Pada bulan Desember 2015 lalu, Imam dan Anton kembali ke Gunung Prau.

Nah, pada Januari 2016 ini, keduanya berencana untuk mendaki Gunung Ungaran (Semarang) dan Gunung Slamet yang terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Dengan sering naik gunung atau traveling ke alam bebas, Imam merasa lebih bisa mensyukuri ciptaan Tuhan YME.

"Selain itu saya juga nggak melulu di kampus dan malah dapat teman baru. Seperti di Merbabu kemarin, saya kenal dengan pendaki dari Jakarta sebanyak empat orang, dan Jepara ada dua orang," tutup cerita pria yang sudah duduk di bangku kuliah semester tujuh ini.

Cerita ini disampaikan oleh Imam Muzaki melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!