Brilio.net - Saat mengalami penyakit mematikan sekelas kanker, tentu menjadi masalah besar untuk para penderitanya. Selain pengobatan yang mahal, efek samping dari usai pengobatan juga jadi masalah untuk para penderita.

Salah satu efek dari kemoterapi adalah rambut makin lama menjadi rontok dan kebanyakan penderita kanker mengalami pengobatan. Sebab obat kemoterapi dirancang untuk membunuh sel-sel yang tumbuh pesat. Salah satu sel teesebut ialah folikel rambut, sehingga obat dalam kemoterapi juga mempengaruhinya.

Namun jangan sedih, saat sudah mengalami kerontokan bahkan menjadi botak ada beberapa cara untuk mengatasi dan para penderita kanker tetap terlihat kece. Salah satunya adalah dengan menggunakan wig atau tambut palsu.

Seperti dilansir brilio.net dari cancer.org, Rabu (7/6), penggunaan wig atau rambut palsu pun tidak boleh sembarangan. Perlu juga meminta saran terlebih dahulu ke dokter yang mengatasi penyakit. Bahkan harus menggunakan resep dokter agar mendapatkan asuransi kesehatan, dan mintalah resep untuk "prostesis tengkorak", dan jangan gunakan kata "wig atau rambut palsu" di dalam resepnya.

Untuk hal ini, penderita dapat melakukan pembelian rambut palsu sebelum perawatan pengobatan dimulai. Karena, saat diawal pengobatan memungkinkan penderita sudah membutuhkan rambut palsu.

Namun ada beberapa orang yang menganggap menggunakan rambut palsu akan terasa panas di kulit kepala atau menimbulkan gatal. Untuk menghindarinya bisa gunakan kain katun yang memiliki tekstur lembut.

Cara lain adalah gunakan tabir surya spektrum luas dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih tinggi dan topi untuk melindungi kulit kepala dari sengatan sinar matahari.

Sebagai tambahan, saat memasuki tahap penyembuhan dan rambut sudah kembali tumbuh, disarankan rambut agar tetap pendek dan juga jangan menggunakan bahan yang mengandung kimia ke rambut. Misalnya saja mewarnai rambut atau meluruskan rambut.