Brilio.net - Di masa-masa wabah corona seperti sekarang sudah sepatutnya masyarakat semakin waspada. Sebab penularan Covid-19 ini makin hari makin masif dan meresahkan.

Sekadar diketahui, jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona di Indonesia per Senin 13 April 2020 secara kumulatif telah mencapai 4.557 orang. Dari jumlah itu, 399 orang meninggal dunia dan 380 pasien dinyatakan sembuh.

Juru bicara pemerintah penanganan corona di Indonesia, Achmad Yurianto, merilis jumlah kasus positif Covid-19 periode 13 April 2020. Dalam keterangannya, dia menyampaikan terjadi penambahan 316 kasus baru Covid-19. Selain itu jumlah pasien sembuh juga meningkat yakni sebanyak 21 orang. Sedangkan kasus kematian bertambah 26 orang.

Sampai kini bahkan para ilmuwan dunia bekerja keras mempelajari virus corona ini. Banyak dari mereka juga masih terus membahas superspreader virus corona. Apakah superspreader tersebut?

Superspreader disebut-sebut sebagai seseorang yang bisa menularkan virus corona dengan cepat daripada orang lainnya. Bahkan superspreader diklaim sangat bisa menularkan virus corona ke banyak orang dalam waktu singkat.

Mereka yang tertular virus corona akan dengan cepat menyebarkan ke orang terdekatnya, dan orang terdekatnya akan menyebarkan ke orang lain. Dalam beberapa kasus ada satu orang yang telah menyebarkan virus ke banyak orang, bahkan hingga puluhan. Orang-orang inilah biasa disebut superspreader.

"Dengan Covid-19, belum diketahui apakah superspreader termasuk orang-orang dengan infeksi tanpa gejala, yang membuat mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang sakit," kata Dr Thomas Frieden, mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit & kepala eksekutif di Resolve to Save Lives.

Menurutnya, pola penularan dari satu orang ke banyak orang memang tidak biasa. Sejauh ini, coronavirus hanya menyebar ke rata-rata dua atau tiga orang untuk setiap pasien. Demikian seperti dilansir brilio.net dari Times of India, Senin (13/4).

Apapun penyebabnya, langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti menghindari keramaian dan menghindari orang yang terserang batuk, dapat mencegah peristiwa superspreading. Sebelumnya, riwayat medis dengan cerita superspreading pernah terjadi dalam wabah penyakit parasit, TBC, campak dan penyakit lainnya.