Brilio.net - Sejak kemunculannya di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu, Virus Corona atau COVID-19 berhasil menghebohkan dunia. Awalnya penyebaran Virus Corona dari manusia ke manusia, namun setelah itu menyebar dengan cepat jadi dari manusia ke dunia.

Pada 15 Maret, lebih dari 182.000 orang telah terinfeksi di lebih dari 80 negara. Menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem Universitas Johns Hopkins, ada lebih dari 7.500 kematian secara global. Lebih dari 3.000 kematian itu terjadi di daratan China dan lebih dari 79.000 orang telah pulih dari Virus Corona.

Kasus ini membuat sebagian orang bertanya-tanya, apakah mereka yang sudah pernah terinfeksi Virus Corona dan dinyatakan sembuh bisa terinfeksi untuk kedua kalinya? Bagaimana juga dengan sistem kekebalan tubuh mereka?

Dilansir brilio.net dari theguardian.com pada Rabu (18/3), Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah, Patrick Vallance dan Kepala Penasihat Medis Boris Johnson, Prof Chris Whitty menjelaskan, mereka yang pernah terkena Virus Corona akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dan jarang ditemukan menerima penyakit menular lainnya.

Pertanyaan publik mengenai hal itu pertama kali muncul ketika pihak berwenang dari Jepang menyatakan seorang wanita berhasil sembuh dari Virus Corona, namun setelah dites ia kembali positif mengidap Virus Corona. Para ilmuwan dibingungkan dengan munculnya berita tersebut. Belum lagi masyarakat mulai panik mengenai hal itu.

Prof Mark Harris, seorang ahli virologi di Universitas Leeds, mengatakan bahwa orang tersebut terinfeksi ulang. "Ada beberapa bukti dalam literatur ilmiah, untuk infeksi Virus Corona hewan yang terus-menerus (terutama pada kelelawar)," ujarnya.

Ketika Vallance ditanya, apakah kasus di Jepang berarti kekebalan tubuh seseorang menjadi semakin melemah setelah terkena Virus Corona? Ia menjelaskan, mungkin beberapa orang bisa saja terkenal kasus yang sama untuk kedua kalinya, namun hal itu sangat jarang terjadi. Tidak ada pula bukti bahwa itu akan terjadi pada kasus Virus Corona.

Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical School, mengatakan bahwa belum diketahui pasti mengenai hal ini.

"Jawabannya adalah kita belum tahu (tentang infeksi ulang) karena kita belum memiliki tes antibodi untuk infeksi, walaupun kita akan miliki segera," ujarnya.

"Namun, sangat mungkin, berdasarkan infeksi virus lainnya, bahwa begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak akan mendapatkannya lagi. Akan selalu ada pengecualian, tapi itu tentu saja harapan yang masuk akal," pungkasnya.

Anjuran menjaga kesehatan dan selalu melindungi diri dari berbagai virus berbahaya selalu ditekankan pemerintah. Baik yang sudah atau belum terkena Virus Corona, diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan menjalani pola hidup sehat.

Meningkatkan imun tubuh dan tetap berdiam diri dalam rumah dalam jangka waktu ditentukan itu akan sangat membantu untuk menekan penyebaran Virus Corona. Satu hal yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan selalu mematuhi peraturan pemerintah setempat.