Brilio.net - Harganya yang semakin terjangkau membuat kamera profesional kini bisa dimiliki oleh semua kalangan. Namun tak jarang pengaturan yang ada pada kamera profesional seperti DSLR terkadang malah membuat bingung. Alhasil kamu lebih memilih mode auto untuk memotret sebuah objek. Bener nggak? Padahal dengan menggunakan mode manual, kamu bisa menghasilkan foto dengan kulitas jauh lebih memuaskan dibanding hanya mengandalkan mode auto.

Nah, biar nggak bingung lagi, berikut brilio.net lansir dari akun media sosial Sam Photography, Kamis (17/3), ilustrasi cara mengatur kamera yang dijamin bikin kamu jago motret. Jangan lupa dicoba ya!

BACA JUGA: Pria nyentrik ini berburu objek lukisan hingga pedalaman Papua

1. Aperture

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Sederhananya, semakin kecil angka yang tertera maka semakin terang foto yang dihasilkan dan semakin blur latar belakang yang diambil. Aperture besar (dengan angka kecil) sangat cocok jika digunakan untuk foto portrait. Sementara aperture kecil (dengan angka besar) sangat cocok digunakan untuk memotret pemandangan.

2. Shutter speed

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Kecepatan rana atau shutter speed berpengaruh terhadap pergerakan objek yang hendak difoto. Semakin cepat shutter speed yang digunakan, maka semakin cepat pula lensa menangkap objek yang akan difoto. Dengan kata lain, shutter speed yang cepat sangat cocok jika digunakan untuk memotret objek yang cenderung bergerak cepat.

3. ISO

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Hampir sama dengan dua pengaturan di atas, pengaturan ISO pasti tersedia di semua kamera DSLR. Bahkan smartphone pun sudah menyematkan fitur pengaturan ISO. Pengaturan ISO berkaitan dengan sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya yang masuk. Ini berarti, semakin tinggi pengaturan ISO, maka semakin terang foto yang diambil. Namun, semakin tinggi ISO yang digunakan maka juga mengakibatkan semakin banyak noise (bintik-bintik) yang muncul.

4. Focal length

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Focal length berkaitan dengan sudut pengambilan gambar. Semakin tinggi focal length yang digunakan, maka semakin kecil sudut yang didapat. Begitu juga sebaliknya.

5. Komposisi menggunakan Rule of thirds

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Rule of thirds merupakan empat garis imajiner (dua horizontal, dua vertikal) yang membagi foto ke dalam sembilan kota kecil. Rule of thirds berkaitan dengan komposisi dalam sebuah foto. Singkatnya, sebuah objek yang menjadi poin utama akan lebih enak dipandang jika dipotret tepat pada salah satu dari empat persilangan garis.

6. Cara menggunakan reflektor

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Reflektor berfungsi untuk memantulkan cahaya ke objek foto sehingga objek foto terlihat lebih terang. Reflektor biasa digunakan ketika langit mendung atau cahaya dari belakang (backlight).

7. Cara mengambil foto portrait

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Cara paling bagus untuk mengambil foto portrait adalah dengan lebih dekat kepada objek. Selain itu, untuk membuat background menjadi blur kamu bisa mengatur aperture sebesar mungkin (dengan angka kecil).

Tidak lupa juga untuk menempatkan objek foto agak sedikit jauh dari background yang ada. Dan dengan focal length yang lebih besar tentunya.

8. Framing

ilustrasi pengaturan kamera © 2016 brilio.net

Framing juga berkaitan dengan komposisi dalam mengambil foto portrait. Dengan komposisi yang bagus, sebuah foto tentunya akan lebih sedap dipandang. Jika ingin memotret wajah secara lebih detail, bahu bisa menjadi patokan batas paling bawah. Jika ingin sedikit lebih besar, dada bisa menjadi batas bawah selanjutnya.

Jika ingin memotret setengah badan, sebelum lutut adalah batas bawah yang paling pas. Selain itu, jika ingin mengambil foto seseorang full body, pastikan dari ujung kepala sampai ujung kaki masuk ke dalam frame foto.