Brilio.net - Melukis sudah menjadi jalan hidup Supriadi. Pelukis asal Surabaya yang sudah lebih 17 tahun bermukim di Pasar Seni Ancol ini tidak hanya suka melukis di sanggar yang dimilikinya. Dia juga kerap berburu lukisan ke berbagai daerah pedalaman seperti Papua, Kalimantan dan Sumatera. Saat ingin melukis suatu objek dia ingin melihat langsung objek yang akan dilukisnya. Seniman nyentrik yang biasa disapa Cak Pri ini tidak ingin melukis dari foto atau gambar.

Tidak heran jika saat datang dari berbagai tempat Cak Pri sering membawa kanvas besar yang sudah berisi lukisan. Lukisan itu dimasukkan ke alat transportasi yang digunakannya balik ke Jakarta. “Sambutan warga Papua juga sangat baik saat saya melukis mereka,” jelas Cak Pri kepada brilio.net.

Pria nyentrik ini berburu objek lukisan hingga pedalaman Papua Cak Pri saat melukis di pedalaman Papua.

Sementara itu di sanggarnya yang terletak di Pasar Seni, berbagai objek lukisan dia hasilkan. Mulai dari kawasan kumuh ibukota, kendaraan kuno, hingga objek manusia. "Melukis itu merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Saat melukis saya tidak melihat apakah nanti lukisan ini akan laku terjual atau tidak,” jelas Cak Pri.

Pria nyentrik ini berburu objek lukisan hingga pedalaman Papua

Pria nyentrik ini berburu objek lukisan hingga pedalaman Papua Sejumlah karya lukisan Cak Pri.

Tidak hanya melukis, Cak Pri juga membuat karya seni lainnya dari barang-barang yang ada di sekitarnya. Misalnya membuat patung, topeng. Menurut seniman berambut gimbal ini apa yang dia buat yang penting mempunyai nilai seni.

Pria nyentrik ini berburu objek lukisan hingga pedalaman Papua Patung karya Cak Pri.