Brilio.net - Film dokumenter perjalanan Coldplay selama berkecimpung di dunia musik akan segera diluncurkan. Grup musik rock alternatif yang di bentuk di London, Inggris pada 1996 ini sangat populer. Personelnya terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis, Jonny Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer.

Band ini dikenal dengan beberapa lagu populernya seperti Adventure of a Lifetime, Hymn for the Weekend, Something Just Like This dan sebagainya. Coldplay menjadi terkenal dengan dirilisnya single Yellow pada tahun 2000 dan dilanjutkan oleh album debut mereka yang dirilis pada tahun yang sama. Tak cuma itu, album kedua mereka, A Rush of Blood to the Head (2002) memenangi beberapa penghargaan, salah satunya album of the Year dari New Musical Express.

Sementara single Clocks dari album ini memenangi penghargaan Record of the Year di Grammy Award ke-46. Album selanjutnya X&Y menjadi album terlaris di dunia pada tahun 2005. Tak sampai di situ saja, Coldplay pada tahun 2008 merilis album keempat Viva la Vida or Death and All His Friends yang diproduksi oleh Brian Eno. Album ini juga berhasil meraih penghargaan di Grammy Award ke-51.

Pada tahun selanjutnya, mereka merilis Mylo Xyloto yang mendapat tanggapan positif dan menempati nomor teratas pada tangga album di 34 negara. Pada tahun 2011, album Coldplay berhasil menjadi album rock terlaris di Inggris. Coldplay kembali membuat album keenam pada tahun 2014 yang berjudul Ghost Stories. Pada Desember 2015 Coldplay kembali merilis album A Head Full of Dreams.

Kisah perjalanan band yang ditampilkan dalam film ini berjudul A Head Full of Dreams. Nama tersebut diambil dari judul album mereka yang rilis pada tahun 2015 lalu.

Nah, sebelum menonton film dokumenter Coldplay, brilio.net telah merangkum beberapa fakta menarik tentang film ini dari berbagai sumber, Kamis (15/11).

1. Menceritakan perjalan musik Coldplay selama 20 tahun.

 Coldplay © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@coldplay

Dalam trailernya, kisah perjalanan band ini ditampilkan lewat beberapa rekaman video saat awal band ini dibentuk. Selain itu, film ini juga memperlihatkan perjalanan personel Coldplay dari awal karier hingga menjadi salah satu band terbaik di Inggris.

 

2. Film ini menceritakan konflik Coldplay.

 Coldplay © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@coldplay

Selain tentang perjalanan musik dan beberapa personelnya, film ini juga menceritakan beberapa konflik yang dialami personelnya. Hal tersebut termasuk ketegangan dalam band, termasuk kritik tentang musik mereka.

 

3. Mat Whitecross adalah sutradara yang mempunyai perhatian besar pada Coldplay.

 Coldplay © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@coldplay

Sutradara film Spike Island ini mengaku bertemu Coldplay sebelum band ini terbentuk. Hubungan Mat dengan Coldplay bermula saat masih berlatih di asrama. Selain itu Mat juga menyutradarai beberapa video klip Coldplay seperti A Sky Full of Stars dan Adventure of a Lifetime.

 

4. Film ini dibuat karena tur A Head Full of Dreams masuk dalam tur musik terlaris sepanjang masa.

 Coldplay © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@coldplay

Coldplay berhasil menembus jajaran musisi dengan rangkaian tur musik terlaris sepanjang masa. Mereka langsung melesat ke posisi tiga besar menggeser Madonna, Guns N' Roses dan lainnya. Berdasarkan data Live Nation, total jumlah 5,3 juta orang membeli tiket tur panjang selama 1,5 tahun itu.

5. Film ini dijadwalkan rilis di Amazon Prime Video pada 16 November 2018.

Film yang hanya ditayangkan dalam sehari di bioskop seluruh dunia, termasuk Indonesia pada 14 November 2018. Namun film A Head Full of Dreams ini akan ditayangkan kembali di Amazon Prime Video pada 16 November 2016.