Brilio.net - Sejak tertangkapnya Saiful Jamil atas kasus pencabulan kepada anak di bawah umur, isu pedofilia terus mencuat ke publik. Isu itulah yang kemudian membawa ingatan Mia (24) bukan nama sebenarnya, kembali ke masa lalunya saat masih berusia 7 tahun. Saat itu ia duduk di kelas 2 SD.

Masih sangat jelas di ingatan Mia kejadian yang membuatnya sempat ketakutan jika melihat orang asing. Saat itu, setiap hari Selasa, Mia selalu menggunakan pakaian olahraga saat ke sekolah. Ia yang masih polos tersebut tentu tidak menyangka bahwa celana olahraga pendek di atas lutut tersebut bisa nyaris membahayakannya.

"Waktu itu pulang sekolah aku naik sepeda pelan karena sambil bawa jajanan. Terus tiba-tiba ada om-om usianya kurang 30an, naik motor pitung merah gitu yang nyetop aku," ujar Mia kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Selasa (8/3).

Lelaki itu lalu menyapa Mia dan mengaku ingin meminta tebu yang memang kebunnya berada di dekat sekolah Mia. Lelaki tersebut bertanya siapa kah pemilik kebun tebu tersebut, dan dengan polos Mia menunjuk rumah seorang nenek yang memang sering mencari rumput di daerah tersebut.

"Tapi orang itu kemudian malah ngajak aku ke kebun tebu itu. Dia bilang aku suruh bantuin ngambil tebu. Waktu itu aku ya mau aja. Sepedaku diparkir di dekat sana tapi nggak kelihatan dari jalan raya," ujar wanita asli Jogja tersebut.

Sesampainya di kebun tebu, lelaki tersebut bertanya. Apakah Mia masih sering ngompol, dengan polosnya Mia pun menjawab 'Kadang-kadang kalau sebelum tidur nggak pipis dulu'. Jawaban Mia tersebut pun digunakan lelaki itu untuk melaksanakan niat jahatnya. Dia kemudian menawarkan bisa menyembuhkan penyakit ngompol Mia.

"Tiba-tiba orang itu langsung nurunin celana olahragaku dan memegang alat kelaminku. Sebenarnya waktu itu aku nggak tahu apa yang dia lakukan, cuma feelingku bilang ini udah nggak bener dan dia orang jahat," kenang Mia.

Seketika Mia langsung menangis dan berlari dengan celana yang masih belum dipakai. Bahkan dirinya sempat jatuh-jatuh tersandung batang tebu. Secepat kilat dia pakai celananya dan berlari sekuat tenaga menuju sepedanya. Beruntunglah lelaki tersebut tidak mengejarnya. Sepanjang jalan Mia menangis, sesampainya di rumah dia masih terus menangis. Namun saat itu rumahnya sepi karena orangtuanya sedang bekerja. Setelah kejadian tersebut Mia sering takut jika bertemu orang asing.

"Selama ini aku belum pernah cerita ini ke siapapun bahkan orangtuaku. Baru di Brilio aku cerita. Aku cuma ingin menyampaikan kepada seluruh orangtua agar selalu mengawasi dan membekali putra putri mereka agar nggak mengalami kejadian seperti aku," pungkasnya.

Cerita ini disampaikan oleh Mia melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!