Brilio.net - Nathan Weitzel (29) lelaki asal Venezuela ini ditahan setelah mengaku pada polisi bahwa dirinya mencoba untuk membunuh anaknya, Yesaya. Nathan berpikir bahwa dirinya tak cukup kuat untuk membesarkan anaknya yang baru berusia 2 tahun itu.

Seperti yang dikutip brilio.net dari The Sun Jumat (2/9),  kejadian ini rupanya telah direncanakan oleh Nathan. Dia mengakui hendak menjemput anaknya di taman bermain. Dalam perjalanan, ia berpikir bagaimana cara untuk membunuh anaknya. Hingga akhirnya terpikirlah cara untuk sengaja tak memasang sabuk pengaman di kursi anak dan menabrakkan mobil pada kecepatan 75 km/jam.

ayah bunuh anak © 2016 brilio.net



Di depan penyidik polisi, pria ini pun mengaku mencari tempat aman untuk menabrakkan mobilnya dalam kecepatan tinggi. Yakni dengan menyerudukan mobilnya ke kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Nathan juga mengaku pada polisi bahwa ia mengonsumsi kokain sebelum menjalankan aksinya.

ayah bunuh anak © 2016 brilio.net



Untungnya Yesaya selamat dari upaya pembunuhan, meski mengalami cedera parah. Kepala dan leher cedera serta anak malang ini mengalami patah kaki.
Kasus ini terungkap setelah polisi menemukan orang yang menolong Yesaya keluar dari mobil usai kecelakaan. Saksi, Cindy Rosa yang tinggal di dekat TKP mengaku melihat Nathan memukul anak itu dengan siku. Kala itu Nathan dan anaknya masih terjebak di dalam mobil ketika tim medis tiba.

ayah bunuh anak © 2016 brilio.net



Saat Yesaya ditolong, potongan kaca menancap di wajahnya dan hampir menggorok lehernya seperti tertera di dokumen pengadilan. Sang anak meronta-ronta saat dokter mencoba untuk menjahit luka-lukanya.


"Alasan dia ingin membunuh Yesaya adalah karena menjadi seorang ayah katanya adalah tanggung jawab yang besar dan ia merasa dia bukan orang yang cukup untuk membesarkan anak," kata penyidik seperti dikutip dari Distractify.

Weitzel ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, pelecehan anak, kekerasan, penyerangan dan kepemilikan obat setelah kecelakaan di Centennial, dekat Denver, Colorado, Negara Bagian Amerika Serikat pada 21 Agustus.

Sementara Yesaya telah keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah dengan ibunya Nancy. Ibu Yesaya, Nancy Lopez mengatakan bahwa suaminya memang berada di tempat yang seharusnya. "Dia harus di penjara untuk waktu yang lama," katanya.