Brilio.net - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang pria yang dikabarkan meninggal dunia tiba-tiba hidup kembali. Usut punya usut, pria yang diketahui bernama Robi Anjal tersebut hanya berpura-berpura mati.

Kejadian unik tersebut terjadi di Kabupaten Sampang, Madura. Pada Jumat (26/7) malam, Robi Anjal berpura-pura mati di sebuah pondok pesantren bernama Pondok Pesantren Attaroqi.

Pada awalnya, video berdurasi sekitar empat menit itu memperlihatkan kedatangan sebuah ambulans berisi jenazah pria bernama asli Herli Robiyanto. Ratusan santri meriung dan merekam saat jenazah diturunkan.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Kamis (1/8), menurut pengakuan Sayati, istrinya, Robi telah meninggal dunia empat hari lalu dan berwasiat ingin dikubur di dekat makam Kiai Alawi, pendiri Pondok Pesantren Atttaroqi. Namun, ketika diturunkan dari ambulans kondisinya tak dikafani layaknya jenazah pada umumnya. Ia hanya bertutup selimut setengah badan. Lubang hidung dan telinga juga tak disumbat kapas.

Ketika hendak disalatkan, jenazah yang terbaring itu tiba-tiba terperanjat hingga jatuh ke lantai. Para santri yang menyaksikan itu kaget lalu menjauh. Robi yang bangkit dari 'kematian' dikerubuti para santri yang terheran-heran. Robi kemudian didudukkan ke tanah, diberi minum dan dia pun tersenyum. Si istri menyiram kepala dan membasuh wajahnya dengan air. Video itu pun berakhir.

pura pura mati © 2019 brilio.net

Layaknya sinetron, plot cerita dan akting Robi tak sempurna sehingga anggota Babinsa dan Babinkamtibmas yang menyaksikan peristiwa itu justru menjadi curiga. Mereka lantas mengecek identitas keluarga Robi termasuk mengecek telepon genggam istri Robi.

Dari gawai itulah, jejak digital mengungkap fakta lain. Polisi menemukan beberapa foto swafoto Robi dan istri di Malang sehari sebelum meninggal. Fakta itu tak sesuai cerita istrinya bahwa Robi telah meninggal empat hari yang lalu. Karena banyak yang janggal, pria gondrong itu pun dibawa ke Mapolres.

Pada awalnya, Robi mengaku sedang mendalami ilmu spiritual. Namun, ia tak bisa berkelit lagi, bayangan penjara membuatnya jujur. Ia pun meminta maaf kepada para kiai Pondok Pesantren Attaroqi, yakni KH Fauroq Alawi LC dan KH Mawardi, serta KH Juwini Alawi.

pura pura mati © 2019 brilio.net

foto: liputan6.com/Musthofa Aldo

"Sehubungan dengan peristiwa pada Jumat 26 Juli 2019 kemarin saya yang berpura-pura meninggal dunia lalu hidup kembali sehingga membuat masyarakat resah dan mencemarkan nama baik pondok, maka saya beribu-ribu maaf dan sedalam-dalamnya memohon maaf kepada pihak pondok dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dimaksud serta apabila mengulangi maka sanggup dituntut hukum yang berlaku," kata Robi membacakan surat pernyataan dihadapkan KH Fauroq Alaw.

Kiai Fauroq menerima permintaan maaf itu dengan dua syarat yaitu tidak mengulangi lagi. "Saya minta juga dipotong rambutnya, semoga tidak terulang kembali dan semoga ada hikmah di balik ini," ujar sang Kiai, Senin (29/7) lalu.

Dengan maaf itu, Kasubag Humas Polres Sampang Ipda Eko Puji Waluyo mengatakan peristiwa yang menghebohkan masyarakat itu sudah berakhir. Pasutri itu pun dipulangkan ke Kalimantan Timur.

"Sudah meminta maaf atas kekhilafan yang dilakukan Robi kepada pihak pondok dan pengaduan sudah dicabut sehingga dipulangkan," dia menandaskan.