Brilio.net - Skripsi memang menjadi kewajiban mahasiswa tingkat akhir untuk diselesaikan secepat mungkin. Mahasiswa akhir punya deadline yang ditentukan oleh kampus masing-masing. Jika terbengkalai terlalu lama, status mahasiswanya bisa dicabut alias DO. Sementara itu, banyak di luar sana yang mematok standar untuk bisa menyelesaikan secepat mungkin.

Oleh karena itu, mahasiswa pejuang skripsi banyak yang rela mengorbankan waktunya untuk dihabiskan di depan laptop. Para mahasiswa akhir dituntut merangkai kata dan data penelitian sehingga bisa selesai tepat waktu dan hasilnya memuaskan.

Berbicara tentang skripsi, baru-baru saja viral tentang kisah tragis yang dialami oleh mahasiswa bernama Jehuda Christ Wahyu. Diduga karena tujuh hari dan tujuh malam menyelesaikan skripsi, ia mengidap penyakit komplikasi dan berakhir meninggal dunia.

Kisahnya ini dibagikan sendiri olehnya di Twitter sebelum meninggal. Ia mengawali ceritanya dengan memberi keterangan kalau sempat tujuh hari berturut-turut tidak tidur. Aktivitas itu ia lakukan untuk menyelesaikan tugas skripsinya. Akibatnya kondisi kesehatan Jehuda Christ Wahyu menurun karena terlalu lelah.

Setelah melakukan serangkaian tes di rumah sakit, beberapa dugaan penyakit muncul. Mulai dari tipes, darah rendah infeksi kronis, sakit ginjal, TBC, DBD sampai kelenjar thyroid. Namun kelima dugaan itu semua tidak terbukti. Hingga akhirnya dugaan kuat dokter adalah mahasiswa ITB ini mengidap anemia.

mahasiswa 7 hari 7 malam skripsi © 2019 brilio.net

foto: istimewa

"Iya kamu anemia, tapi zat besi mu banyak berarti kamu ada sesuatu infeksi kronis, tapi gak tau apa," tulisnya menirukan omongan dokter, seperti brilio.net lansir dari cuitannya pada Kamis (28/11).

Meski demikian, pria ini sempat mengesampingkan diagnosa dokter tersebut. Sebab waktu itu ia merasa tidak demam dan badannya baik-baik saja. Jehuda Christ Wahyu bahkan sempat mengikuti acara Wisuda Night dengan teman-teman. Ia juga masih sempat mengambil seragam toga untuk dikenakannya saat upacara wisuda.

Namun karena kondisi kesehatannya yang terus menurun, akhirnya ia mengorbankan momen wisuda untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah melakukan tes rekam jantung dan cek darah lagi, barulah kemudian ditemukan kondisi sebenarnya penyakit yang diidap pria ini.

"Gue di rekam jantung dan cek darah lagi. Baru ketauan anemia gue sampe sel darah merah berubah bentuk jadi kurus dn pucat," ujarnya.

Jehuda Christ Wahyu mengakhiri ceritanya di Twitter dengan sebuah pesan terakhir. Ia menyampaikan kepada warganet untuk tetap jaga kesehatan. Skripsi memang penting untuk cepat diselesaikan, namun lebih penting lagi dengan kesehatan tubuh yang juga patut dipikirkan.

mahasiswa 7 hari 7 malam skripsi © 2019 brilio.net

foto: istimewa

"Jaga kesehatan semuanya! Aku menyesal kenapa bisa sakit, ya emang gatau sih sakit apa," tutupnya.

Kisah tersebut ia tuliskan di akun Twitter miliknya pada 25 Oktober lalu. Namun beberapa waktu belakangan, banyak teman-temannya yang mengabarkan kalau Jehuda Christ Wahyu telah meninggal dunia.

Saat dihubungi tim brilio.net, Kamis (28/11), salah satu temannya bernama Keshia mengungkapkan kalau Jehuda Christ Wahyu meninggal dunia pada Minggu (24/11) pukul 02.00 WIB dini hari.

"Benar, (meninggal dunia) tanggal 24 November sekitar jam 2 pagi," ungkap Keshia kepada brilio.net.