Brilio.net - Kucing salah satu hewan peliharaan yang jadi favorit banyak orang. Bahkan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan dipercaya dapat meningkatkan mood si pemiliknya.

Saat memiliki kucing, kita menginginkan untuk mengawinkan kucing kita dengan kucing milik teman kita, hal itu agar mendapat keturunan yang banyak dan lucu. Tapi tidak sedikit juga pemilik kucing yang lebih memilih kucing miliknya di-steril atau dikebiri agar tidak memiliki keturunan. Sayangnya, cara ini masih diperdebatkan karena sebagai pemilik yang mensterilkan kucing dianggap melanggar hak hewan untuk memiliki anak.

Dokter hewan drh. Angela Maharani menyatakan setuju bila kucing disteril untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Memang, kita dianggap menlanggar hak si kucing untuk memiliki anak, tapi dari segi kedokteran memang steril atau kebiri lebih dianjurkan. Karena kucing itu kan tidak punya akal budi, jadi sama siapa saja dia akan kawin. Nah dengan kawinnya kucing sama kucing yang lain itu bisa jadi menyebabkan penyakit. Lebih baik disteril agar lebih aman," katanya saat ditemui media belum lama ini.

Kucing © 2017 brilio.net

Angela menyarankan agar pemilik kucing mensterilkan kucing ketika usianya 6 bulan. Namun bila sudah terlanjur hamil boleh disteril ketika si anak kucingnya itu sudah mulai makan.

"Steril itu mempengaruhi produksi air susu si betina. Makanya kenapa setelah anak (kucing) makan baru boleh di sterilisasi karena agar kebutuhan susu bukan jadi yang utama," jelasnya.

Banyak dampak yang dialami kucing setelah di-sterilisasi. Salah satunya adalah kucing jadi lebih aktif. Nah bagi kamu yang memiliki kucing yang sudah di sterilisasi namun tingkahnya sangat aktif, menurut Angela hal itu sangat wajar karena energi yang seharusnya dihabiskan untuk kawin mereka gunakan untuk bermain.

"Kemauan dia, hasrat dia untuk kawin yang mengambil energi lebih dari 50 persen dari tubuhnya itu udah nggak ada. Jadi dia balik lagi ke daily activity-nya yang makan, tidur dan main. Apalagi kalau kita sterilisasi sebelum dia birahi pas 6 bulan itu biasanya tingkah kaya pipis sembarangan hilang," pungkasnya.