Brilio.net - Kasus pencurian tampaknya semakin hari semakin marak saja. Tidak hanya harta benda di rumah, kendaraan bermotor juga menjadi sasaran empuk para pencuri andal.

Kejahatan-kejahatan seperti ini tentu saja semakin mengkhawatirkan. Padahal pemilik juga sudah berusaha mengamankan barang berharganya, tapi kejelian pencuri memang tak jarang membuatnya pandai menjebol sistem keamanan yang sudah ada.

Ketatnya sistem pengamanan kunci konvensional sepertinya tidak menghalangi pelaku tindak kejahatan untuk menjalankan aksinya. Dengan memanfaatkan berbagai media seperti kunci T, air keras, dan kunci baja, sistem kuci konvensional banyak dibobol.

Dari permasalahan inilah memunculkan ide sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), untuk membuat sebuah sistem keamanan yang lebih canggih dibandingkan kunci konvensional.

Dari ide tersebut, terciptalah alat berupa kunci pintar yang berbasis sistem operasi Android. Sistem ini diberi nama Kupindroid (Kunci Pintar Aplikasi Android). Sebuah sistem kunci canggih yang tidak membutuhkan anak kunci layaknya kunci konvensional. Namun kunci ini justru diaktifkan melalui ponsel pintar pemiliknya yang berbasis sistem operasi android.

Penggagas Kupindroid yaitu Aryo Satrio Nugroho, bersama tiga orang rekannya, yakni Ulil Fawaaid, Muhammad Hafiz, dan Ahmad Jaka Priradidi, menuturkan bahwa mereka memulai merancang alat ini guna melindungi rumah maupun mobil dengan sistem kunci yang modern.

Menurut data kami, setiap 37 detik ada satu rumah yang dibobol pencuri di berbagai belahan dunia. Hal ini belum termasuk kasus pembobolan kunci kendaraan yang juga kerap terjadi. Karenanya dibutuhkan sistem kunci yang mampu memberi perlindungan lebih baik lagi, katanya saat kepada brilio.net, Rabu (5/8).

Aryo menjelaskan alatnya tersusun dari rangkaian mikrokontroler, bluetooth card untuk menerima dan memancarkan sinyal, dan motor servo untuk menggerakkan sistem kunci.

Untuk menghasilkan kunci pintar ini, kami juga berupaya membuat sebuah aplikasi Android yang dapat diinstall oleh pengguna. Di sinilah, dibutuhkan ponsel yang telah bersistem android dan mendukung fungsi bluetooth untuk mengaktifkannya, jelas mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri UII itu.

Saat pengguna ingin membuka atau mengunci, pengguna hanya perlu membuka aplikasi Kupindroid yang ada dalam ponsel. Setelah itu, pengguna hanya tinggal memilih opsi "buka kunci" atau "tutup kunci" dalam menu aplikasi.

Kupindroid ini memiliki kelebihan dibanding sistem kunci mobil konvensional yang ada saat ini. Sistem kunci mobil memanfaatkan gelombang radio untuk menyampaikan perintah buka/tutup kunci dari remote. Kelemahannya adalah sistem ini dapat dibobol dengan mencocokkan frekuensi gelombang radio yang sama.

Sementara Kupindroid lebih sulit karena memakai bluetooth yang notabene membutuhkan password otorisasi agar dapat terhubung.

Para mahasiswa UII berharap ke depan alat ini dapat semakin disempurnakan sehingga lebih efisien dan mampu bekerja melindungi barang berharga seperti rumah dan kendaraan bermotor dari tindak pencurian.