penjabaran mengenai warna primer © berbagai sumber foto: Unsplash/Steve Johnson

Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Warna juga dapat membantu agar suatu benda menjadi dapat dilihat mata. Suatu benda akan tampak berwarna jika peristiwa internal dan eksternal bersatu dalam sebuah pengalaman.

Warna sebagai gejala eksternal adalah jajaran panjang gelomban cahaya yang berasal dari sumber cahaya atau berasal dari suatu permukaan, yang dapat memantulkan cahaya. Sistem sederhana untuk mengetahui hubungan warna adalah pada susunan warna dasar dalam bentuk lingkaran warna yang terdiri dari enam jenis, merah, kuning, biru, oranye, hijau, dan violet.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa warna dapat didefinisikan sebagai unsur cahaya yang dipantulkan sebuah benda dan selanjutnya diterapkan mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Terdapat tiga golongan utama pada warna yaitu warna primer, sekunder, dan tersier.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), warna primer adalah warna merah, biru, kuning yang tidak dapat diperoleh dengan mencampur warna-warna lain. Warna primer merupakan warna utama yang terdiri dari warna merah, kuning, dan biru.

Perbedaan warna primer dan sekunder

penjabaran mengenai warna primer © berbagai sumber foto: Unsplash/Steve Johnson

Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran warna-warna primer dengan perbandingan 1:1. Misalnya, warna jingga merupakan hasil dari pencampuran dari warna merah dengan kuning dan warna hijau adalah campuran dari warna biru dengan kuning. Pendapat lain menyebutkan bahwa warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer. Warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau, dan ungu.

Teori mengenai warna

penjabaran mengenai warna primer © berbagai sumber foto: Unsplash/Ricardo Gomez Angel

Seorang ahli bernama David Brewster mengemukakan teori warna yang terkenal dengan nama lingkaran warna, di mana setiap warna memiliki tiga macam ukuran yaitu:

1. Corak (hue)

Corak merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah, biru, dan sebagainya. Berdasarkan coraknya, warna terbagi menjadi lima bagian yaitu warna primer, sekunder, warna antara (intermediate), warna tersier, dan warna kuarter.

2. Nilai warna (value)

Nilai warna adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gelap atau terangnya suatu warna. Nilai tersebut akan membedakan kualitas tingkatan kecerahan warna, misalnya membedakan warna merah murni dengan warna merah tua.

Secara teoritis, diagram tingkatan nilai yang biasa digunakan meliputi sembilan tingkat mulai dari tercerah (putih), deretan abu-abu netral, hingga yang tergelap (hitam). Putih diberi nomor 1, hitam diberi nomor 9, abu-abu netral diberi nomor 2-8, dan warna netral diberi nomor 5.

Jika suatu warna ditambah putih akan menghasilkan warna yang terang, sedangkan bila ditambah warna hitam akan menghasilkan warna yang lebih gelap. Jadi, setiap warna dapat diubah nilainya dan nilai yang paling netral terletak pada deretan nomor 5.

3. Kekuatan warna (intencity)

Kekuatan warna menggambarkan cerah atau kusamnya suatu warna atau suatu karakter, menyatakan kekuatan atau kelemahan warna, daya pancar warna, dan kemurnian warna. Intensitas adalah kualitas warna yang menyebabkan warna itu dapat berbicara, berteriak, atau berbisik dengan nada yang lembut. Warna yang penuh intensitasnya akan sangat menarik perhatian atau menonjol dan memberikan penampilan yang cemerlang. Terdapat beberapa cara untuk membuat warna terlihat lebih menonjol yaitu:

- Mendekatkan warna pada warna komplemennya. Apabila komplemen berdekatan, keduanya akan saling menonjol. Oleh karena itu, salah satu di antaranya harus diredupkan.

- Melakukan kombinasi warna dengan warna hitam atau putih karena keduanya dapat menonjolkan warna lain.

- Pengulangan hue yang sama dengan warna yang memiliki intensitas lemah. Misalnya warna merah cerah dikelilingi warna merah yang diredupkan.

Sebaliknya, pengurangan intensitas warna dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:

- Mengkombinasikan sejumlah warna yang terang dengan warna yang redup dari hue yang sama.

- Mengkombinasikan warna terang dengan warna yang sangat redup dari hue yang sedikit berbeda.