Brilio.net - Seorang muslim pasti mengenal dengan istilah tawadhu. Tawadhu memiliki arti yang sama dengan rendah hati atau tidak sombong. Tawadhu merupakan salah satu akhlakul karimah atau akhlak yang mulia.

Kata tawadhu berasal dari kata wadha'a yang memiliki arti merendahkan, serta berasal dari kata ittadha'a berarti merendahkan diri. Jadi pengertian tawadhu adalah menampakkan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan atau dibesarkan.

Sikap tawadhu lahir dari kesadaran masing-masing orang, karena sesungguhnya tak ada yang perlu disombongkan. Pada dasarnya pemiliki dunia dan seisinya adalah Allah SWT, sikap tawadhu menjadi cerminan bagi setiap kaum muslim untuk selalu merendah terhadap kebesaran Allah SWT.

Sikap tawadhu juga menjadi salah satu sifat ibadurrahman (hamba sang maha pengasih), Allah SWT berfirman, "Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati." (Al-Furqan:63)

Sifat tawadhu adalah sifat yang sangat mulia dan sempurna. Dalam firman Allah diatas mencerminkan "berjalan di atas bumi dengan rendah hati", memiliki arti ketenangan dan ketundukan kepada Allah dan kepada makhluk lain. Sifat tawadhu atau tidak sombong juga sebagai tanda cinta Allah kepada para umatnya.

Lebih lanjut, untuk lebih memahami ciri-ciri serta keutamaan dari sifat tawadhu, telah dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (5/4).

Tawadhu adalah sifat rendah hati © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Al Hasan Al Bahri.

"Tahukah kalian apa itu tawadhu? Tawadhu adalah engkau keluar dari kediamanmu lantas engkau bertemu seorang Muslim. Kemudian engkau merasa bahwa ia lebih mulia darimu."

b. Abu Bakar Ash Shiddiq.

"Kami dapati kemuliaan itu datang dari sifat takwa, qonaah (merasa cukup) muncul karena yakin (pada apa yang ada di sisi Allah), dan ketundukan mulia didapati dari sifat tawadhu.

c. Ziyad An Numari.

"Orang yang zuhud namun tidak memiliki sifat tawadhu adalah seperti pohon yang tidak berbuah".

d. Ibnu Hajar.

"Tawadhu adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang menyatakan bahwa tawadhu adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya." (Fathul Bari, 11:341).

Tawadhu adalah sifat rendah hati © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Ciri dari sifat tawadhu seseorang dapat di identifikasi seperti tanda-tanda berikut ini.

a. Penuh harap kepada Allah SWT karena kesadarannya sebagai makhluk ciptaanNya.

b. Memiliki adab dan akhlak yang mulia saat berinteraksi dengan sesama.

c. Tidak membanggakan dirinya dengan apa yang dimilikinya.

d. Tidak ambisius untuk mencari popularitas duniawi. Sebaliknya, dia akan ikhlas saat beramal karena semata-mata mencari ridho Allah dan bukan pengakuan dari manusia.

e. Selalu menjunjung tinggi kebenaran dan menerimanya, tanpa memandang hal duniawi. Bagi orang yang tawadhu, kebenaran apa pun harus diterima. Hal ini sejalan dengan ucapan sahabat Ali bin Abi Thalib yang meyatakan,

"Jangan melihat siapa yang mengatakan, lihatlah apa yang dikatakannya".

f. Sangat toleran dengan berbagai perbedaan.

g. Dapat menerima kritik, saran, dan nasihat.

 

Tawadhu adalah sifat rendah hati © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya." (HR. Muslim no.2588)

Maksud dari hadits ini yaitu, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya semakin mulia. Sedangkan di akhirat Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya, karena sifat tawadhunya di dunia.

b. Akan disayangi dan dicintai manusia.

Jika seseorang memiliki sifat tawadhu, maka dirinya akan semakin disayang orang-orang. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain." (HR, Muslim no.2865)

c. Diangkat derajatnya.

Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang memiliki sifat tawadhu sehingga manusia di sekelilingnya pun akan menghormatinya. Rasulullah SAW bersabda,

"Tawadhu adalah tidak menambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian (derajatnya). Oleh sebab itu, tawadhu-lah kamu, niscaya Allah akan meninggikan (derajatmu)." (HR. Dailami)