Brilio.net - Mengutip buku Pendidikan Agama Islam untuk SMK Kelas XI oleh Bachrul Ilmy (2008), iman kepada Rasul artinya meyakini bahwa Allah SWT telah mengutus para Rasul untuk memberikan kabar gembira sekaligus peringatan kepada umat manusia.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (17/3), berikut penjelasan dari iman kepada Rasul, cara penerapan dan contohnya.

Setiap Rasul memiliki misi untuk membimbing manusia untuk menuju kehidupan yang baik sesuai aturan yang ditetapkan Allah SWT. Bukan hanya untuk kebaikan manusia di dunia, tetapi juga di akhirat khelak.

Makna Iman kepada Rasul

rasul © pixabay.com

foto: pixabay.com

Kata Rasul berasal dari "arsala" yang berarti "mengutus". Sedangkan, Rasul menurut istilah artinya seorang laki-laki sholeh yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Pesan tersebut diberikan melalui wahyu yang diterima oleh para Rasul.

Umat Islam diwajibkan untuk beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT karena mereka adalah golongan insan kamil (orang yang sempurna). Para Rasul juga mempunyai sifat yang terjaga dari dosa. Apa yang disampaikan oleh para Rasul bukan berasal dari inisiatifnya sendiri, melainkan atas perintah atau wahyu dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surat Al An'am ayat 48:

"Para Rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS. Al An’am ayat 48).

Iman kepada Rasul juga bisa mendatangkan banyak manfaat. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat Al Fath ayat 13 yang artinya:

"Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala." (QS. Al Fath ayat 13).

Iman kepada Rasul adalah memercayai dan meyakini bahwa Allah SWT mengirimkan seseorang kepada setiap umat untuk menyeru agar beribadah kepada satu-satunya tuhan, yakni Allah SWT.

Cara Beriman kepada Rasul Allah

rasul © pixabay.com

foto: pixabay.com

1. Mengikuti ajarannya

Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada manusia.

Sehingga, pada hakekatnya mengikuti ajaran Rasul sama dengan mengikuti ajaran Allah SWT.

2. Tidak membeda-bedakan Rasul

Pada hakekatnya semua Rasul adalah sama. Rasul merupakan sama-sama utusan Allah SWT. Sehingga, tidak boleh membeda-bedakan antara Rasul yang satu dengan yang lain.

3. Meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan sehari-hari

Kita harus meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh dan panutan.

4. Taat dan patuh dalam menjalankan segala perintah dan larangan Allah SWT

Sifat-sifat Rasul Allah

rasul © pixabay.com

foto: pixabay.com

Secara umum, sifat Rasul dikelompokkan menjadi 3 yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Berikut sifat-sifat Rasul Allah:

1. Sifat Wajib

a. Fatanah

Fatanah berarti Rasul wajib bersifat cerdas. Hal ini disebabkan karena tugas Rasul adalah membina umat yang memiliki watak dan tingkah laku yang berbagai macam.

b. Sidiq

Sidiq artinya benar. Seorang Rasul wajib bersifat benar, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

c. Amanah

Amanah artinya terpercaya. Rasul wajib memiliki sifat amanah atau terpercaya. Jika Rasul tidak memiliki sifat amanah, maka tugasnya tidak mungkin terlaksana.

d. Tablig

Tablig artinya menyampaikan. Rasul wajib memiliki sifat tablig.

Rasul tidak mungkin menyebarkan wahyu yang ia terima tanpa disampaikan kepada umatnya.

2. Sifat mustahil

rasul © pixabay.com

foto: pixabay.com

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Rasul.

a. Baladah

Baladah artinya bodoh. Mustahil Rasul memiliki sifat tersebut.

b. Kizib

Kizib artinya dusta. Tidak mungkins eorang Rasul bersifat dusta, baik perkataan maupun perbuatan.

c. Khianat

Khianat artinya curang. Tidak mungkin seorang Rasul bersifat curang atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh Allah SWT.

d. Kitman

Kitman artinya menyembunyikan. Rasul diberi tugas untuk menyampaikan wahyu.