Brilio.net - Pengertian tauhid perlu diketahui oleh setiap umat muslim. Karena tauhid merupakan dasar agama Islam yang secara jelas diungkapkan dalam frasa 'la ilaha illallah' (tiada Tuhan selain Allah). Tauhid adalah bentuk dari mashdar dari kata 'wahada yawahidu tauhidan' yang artinya meninggalkan atau mengesakan sesuatu.

Tauhid yaitu keyakinan mengenai Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang merupakan sumber segala sesuatu dan karenanya paling layak dan berhak untuk diagungkan. Tauhid merupakan bawaan manusia yang mana Allah menciptakan manusia untuk beriman kepada-Nya dan mentauhidkan-Nya. Karena tidak ada yang disembah kecuali Allah.

Penjelasan mengenai tauhid harus di -pahami secara keseluruhan, agar dapat diamalkan dan menjadi salah satu prinsip setiap umat muslim untuk menyakini Allah Maha Esa. Lebih lanjut, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut jenis dan dalilnya tauhid, Kamis (14/4).

Jenis-jenis tauhid.

<img style=

foto: freepik.com

 

Tauhid adalah mengesakan Allah dengan beribadah kepada-Nya semata. Dalam buku berjudul "Terapi Penyakit Korupsi" yang ditulis oleh Abu Fida Abdur Rafi, berikut jenis tauhid berdasarkan Alquran.

1. Tauhid Rububiyyah.

Tauhid Rububiyah yaitu pengakuan bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan dan Maha Pencipta. Tetapi pengakuan tersebut tidak menjadikan mereka tergolong sebagai umat Islam. Allah berfirman, "Dan sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka, "siapakah yang menciptakan mereka", niscaya mereka akan menjawab, "Allah". (QS. Az-Zukhruf ayat 87).

2. Tauhid Uluhiyah.

Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan melakukan berbagai macam ibadah yang disyariatkan. Seperti berdoa, memohon pertolongan kepada Allah, tawaf, menyembelih binatang qurban, bernazar dan pelbagai ibadah lainnya.

Uluhiyah dapat diartikan sebagai mentauhidkan atau mengesakan Allah dari segala bentuk peribadatan baik yang dhohir (terlihat) maupun batin. Itu artinya kamu beriman bahwa hanya Allah SWT semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya.

“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali-Imran 3:18)

Jenis tauhid inilah yang diingkari orang kafir, dan ia juga yang menjadi sebab perseteruan dan pertentangan antara umat-umat terdahulu dengan para rasul mereka, sejak nabi Nuh hingga diutusnya Nabi Muhammad.

3. Tauhid Asma Wa Shifaat.

Tauhid Asma Wa Shifaat yaitu beriman kepada segala yang terkandung dalam Alquran dan hadits shahih tentang sifat-sifat Allah yang berasal dari penyifatan Allah atas zatNya atau penyifatan Rasulullah. Beriman kepada sifat-sifat Allah harus secara benar tanpa penafsiran, penyimpangan, penggambaran, pembatalan, penyerupaan, dan penyerahan.

Umat Islam sendiri, mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan nama sekaligus sifat Allah SWT yang wajib diimani. Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut:

“Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah dan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah.”