Brilio.net - Pola lantai adalah arah penari dari titik satu ke titik lainnya dan arah hadap berlawanan penari dengan penari lainnya. Pola lantai juga dapat diartikan sebagai garis-garis lantai yang dilalui oleh penari. Perpindahan pola lantai sering digunakan pada waktu pertukaran gerak dan perubahan musik.

Pola lantai dapat dibuat dalam beberapa macam yaitu ke depan, ke belakang, ke samping, ke kiri, ke kanan, diagonal atau menyudut, segitiga, segiempat, bulat, huruf V atau L. Selain itu, bisa juga bentuk angka delapan, garis lengkung atau spiral, dan kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung.

Pola lantai merupakan bagian dari bentuk posisi atau formasi dalam seni tari. Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan seni tari sehingga perlu memperhatikan beberapa hal seperti jumlah penari, ruangan atau panggung pertunjukan dan juga gerakan tari.

Nah untuk mengetahui lebih jauh mengenai pola lantai dalam seni tari, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Jumat (8/7).

 

 

 

Pengertian pola lantai.

pola lantai dan fungsinya dalam seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/zero take

Pola lantai adalah bagian dari koreografi yang menunjukkan titik-titik yang ditempati dan garis yang dilalui penari sehingga formasi keseluruhannya dapat membangun suatu bentuk dua dimensi. Ketika penari berpindah tempat, ia akan meninggalkan garis bekas tersebut dan jika penari dalam jumlah banyak akan menciptakan garis-garis tersebut secara bersamaan.

Pola lantai terbentuk jika penari yang melakukan perpindahan gerak dan lintasan perpindahan gerak kaki penari akan membentuk garis-garis lantai atau arah gerak yang dilintasi penari. Pola lantai pada prinsipnya hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Keunikan gerak dan pola lantai merupakan salah satu kekayaan budaya yang mencerminkan kearifan lokal dalam kehidupan. Keunikan gerak dan pola lantai juga diciptakan sebagai simbolisasi tertentu sebagai bentuk rasa syukur terhadap kemakmuran yang telah diberikan oleh Tuhan dalam kehidupan di masyarakat.

Jenis-jenis pola lantai.

pola lantai dan fungsinya dalam seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/zero take

Dalam sebuah tarian sangat penting untuk memperhatikan pola lantainya. Terdapat beberapa jenis pola lantai dalam tarian yaitu:

1. Pola lantai horizontal.

Pola lantai ini mengharuskan penari membentuk garis lurus ke samping. Pola lantai ini memberikan kesan dan toleran serta memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari hubungan antar manusia.

2. Pola lantai vertikal.

Pola lantai yang mengharuskan penari membentuk garis lurus dari depan ke belakang. Pola lantai ini banyak digunakan pada tarian klasik karena menampilkan kesan sederhana tetapi kuat, memiliki makna dan satu tujuan yaitu ke atas dalam artian arti Yang Maha Kuasa, atau jika dalam kehidupan sehari-hari digambarkan sebagai hubungan manusia dengan Tuhan.

3. Pola lantai diagonal.

Pola lantai jenis ini mengharuskan penari untuk membentuk garis yang menyudut ke kanan ataupun kiri.

4. Pola lantai melingkar.

Pola lantai jenis ini mengharuskan penari membentuk garis lingkaran.

Pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal termasuk ke dalam golongan garis lurus. Sedangkan pola lantai melingkar masuk ke dalam golongan garis lengkung. Contoh tari tradisional yang menggunakan garis lurus yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaroe dari Aceh, dan tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta. Contoh tari tradisional yang menggunakan garis lengkung adalah tari Pendet dan tari Kecak dari Bali.

Fungsi pola lantai.

pola lantai dan fungsinya dalam seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/zero take

Pola lantai memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Pola lantai berfungsi memperindah suatu tarian.
2. Untuk memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan tarian dari peranan tertentu.
3. Pola lantai juga dapat membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
4. Untuk menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.
5. Pola lantai berperan untuk membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.

Sumber: Hartati. 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Volume 1 Nomor 3: Bentuk Penyajian Tari Zapin Pekajang di Sanggar Buana Kota Banda Aceh. Aceh: Universitas Syiah Kuala.