Brilio.net - Seni tari merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang harus dikembangkan dan dilestarikan selaras dengan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Seni tari adalah seni yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu menggunakan gerakan tubuh secara berirama untuk keperluan mengungkapkan maksud, pikiran, dan perasaan manusia yang mendorongnya untuk mencari ungkapan berupa gerak ritmis.

Pendapat lain mengatakan, seni tari merupakan gerak seluruh tubuh atau sebagian tubuh melalui gerak ritmis yang terdiri dari pola kelompok atau individual dan disertai ekspresi maupun ide-ide tertentu.

Untuk memahami lebih rinci mengenai seni tari, berikut telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (16/9).

Pengertian seni tari.

 unsur dan jenis seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/Ainun Jamila

Seni tari merupakan bagian dari seni yang merupakan kebudayaan manusia. Unsur seni tari adalah gerak tubuh sebagai media untuk mengungkapkan perasaan bahagia, sedih, gembira, marah, dan lain sebagainya.

Adapun pengertian seni tari yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Pangeran Soeryodiningrat, seni tari adalah gerak seluruh tubuh yang disertai bunyian yang diatur menurut irama, ekspresi wajah, serta diserasikan dengan isi dan makna tariannya.

2. Corrie Harting mengatakan bahwa tari adalah gerak ritmis dari tubuh sebagai media di dalam ruang.

3. Menurut Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah.

4. Menurut Aristoteles, tari merupakan gerakan ritmis yang tujuannya untuk memberikan gambaran karakter dan kehidupan manusia sebagaimana mereka berperilaku atau menderita.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli dapat disimpulkan, seni tari adalah suatu bentuk ekspresi jiwa manusia yang dikeluarkan melalui gerakan ritmis baik sebagian atau seluruh tubuh serta terdiri dari pola individu atau kelompok sesuai dengan ide atau konsep yang diciptakan.

 

 

 

 

Unsur-unsur seni tari.

 unsur dan jenis seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/Stella Tzertzeveli

Terdapat empat unsur dasar dalam seni tari yaitu sebagai berikut:

1. Unsur Gerak.

Gerak merupakan media utama dalam tari. Penggunaan dan kesadaran unsur-unsur gerak untuk pembentukan karya tari diharapkan mampu mengantarkan proses penggarapan sebuah karya tari yang dinikmati. Terdapat tiga bentuk gerak dalam seni tari yaitu gerak tunggal, gerak berpasangan, dan gerak kelompok.

2. Unsur Tenaga.

Tenaga sangat diperlukan dalam seni tari karena tanpa tenaga, tari yang dihasilkan tidak akan maksimal. Yang dimaksud tenaga dalam tari adalah kekuatan yang akan mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Penggunaan tenaga dalam tari meliputi beberapa aspek, di antaranya intensitas, aksen, dan kualitas.

3. Unsur Ruang.

Ruang adalah salah satu unsur pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak karena setiap gerak yang dibuat memiliki desain ruangan dan berhubungan dengan benda-benda lain dalam dimensi ruang dan waktu. Ruang dalam seni tari dapat dibedakan menjadi ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas.

4. Unsur Waktu.

Waktu adalah elemen yang membentuk gerak tari. Elemen waktu sangat berkaitan dengan unsur irama yang memberi napas sehingga unsur tampak hidup. Faktor-faktor yang sangat penting di dalam unsur waktu adalah tempo dan ritme. Tempo berarti kecepatan gerak tubuh, sedangkan ritme adalah ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak.

Fungsi tari.

 unsur dan jenis seni tari © berbagai sumber

foto: unsplash.com

Terdapat beberapa fungsi tari yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi tari sebagai sarana upacara ritual.

Seni tari untuk keperluan ritual harus memenuhi kaidah-kaidah ritual yang telah turun temurun menjadi tradisi. Kaidah tari yang berfungsi sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu dan terkadang disertai dengan berbagai sesaji di tempat tertentu.

2. Fungsi tari sebagai hiburan.

Seni tari dapat berfungsi sebagai sarana hiburan yang digunakan dalam rangka memeriahkan suasana pesta hari perkawinan, khitan, syukuran, peringatan hari besar nasional, dan peresmian gedung. Seni tari dalam acara tersebut berfungsi sebagai ungkapan rasa senang dan bersyukur yang diharapkan dapat memberikan hiburan bagi banyak orang.

3. Fungsi tari sebagai tontonan.

Seni tari sebagai tontonan juga disebut sebagai tari pertunjukan yang pelaksanaannya disajikan khusus untuk dinikmati. Hal ini dapat diamati pada pertunjukan tari untuk kemasan pariwisata serta untuk penyambutan tamu penting.

Jenis-jenis seni tari.

 unsur dan jenis seni tari © berbagai sumber

foto: Unsplash/Sifrianus Tokan

Jika ditinjau dari jenis pertunjukan dan partisipasinya, seni tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Tari Partisipatif.

Tari partisipatif adalah tari yang jarang menggambarkan sebuah cerita dan hanya bertujuan untuk interaksi sosial ataupun olahraga. Aturan tari jenis ini biasanya berkaitan dengan larangan bagi kedua gender dan usia tertentu.

2. Tari Teater.

Tari jenis ini merupakan tari yang menggambarkan sebuah cerita dan dipentaskan dengan properti khusus. Tujuan utama tari ini adalah sebagai hiburan. Jenis tari ini meliputi balet, tari Jepang, dan tari modern.

Berdasarkan koreografinya, seni tari dapat dibedakan menjadi:

1. Tari Tunggal.

Tari tunggal adalah tari yang diperankan oleh seorang penari atau dikenal dengan istilah tari solo.

2. Tari Berpasangan.

Tarian ini dikenal dengan istilah duet dan dilakukan oleh dua orang atau secara berpasangan. Contoh tarian jenis ini adalah tari topeng dari Jawa Barat.

3. Tari Kelompok.

Tarian jenis ini disebut dengan group choreography dalam bahasa asing dan biasanya dilakukan minimal oleh dua orang.

Berdasarkan perkembangan peradaban di nusantara, seni tari dapat dibedakan menjadi:

1. Tari Tradisional.

Tari tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun diwariskan dari zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis, dan religius. Aturan tari ini terbilang kaku dan bertumpu pada pedoman leluhur. Di Indonesia, tari tradisional terbagi menjadi dua, yaitu tari tradisional klasik dan tari tradisional kerakyatan.

2. Tari Kreasi Baru.

Tari ini merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya dipadukan dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tarian ini biasanya dilakukan saat upacara ritual, keagamaan, adat, dan lainnya. Tari kreasi baru dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tari kreasi baru berpola tradisi dan tari kreasi baru berpola non tradisi.

3. Tari Kontemporer.

Tari kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak terpengaruh oleh unsur tari tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan musik yang digunakan menggunakan program musik komputer dan masa kini.

Sumber: Pratiwi dkk. 2020. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Volume 7 Nomor 3: Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: Universitas Pendidikan Indonesia.