Konsep yang berkaitan dengan pendapatan nasional.

<img style=

foto: Unsplash/Kelly Sikkema

 

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha untuk menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern karena berdasarkan pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukan menjadi unsur satu-satunya dalam perhitungan pendapatan nasional.

Ada beberapa konsep yang berkaitan dengan pendapatan nasional yaitu sebagai berikut:

1. Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai barang dan/atau jasa suatu negara yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.

2. Gross National Product (GNP), adalah nilai barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi milik warga negara yang tinggal di dalam negeri dan yang berada di luar negeri termasuk orang asing yang tinggal di negara tersebut.

3. Net National Product (NNP), adalah nilai barang yang di dalamnya mengandung nilai depresiasi karena harus mengganti barang modal yang sudah usang dan/atau menambah stok.

4. Net National Income (NNI), adalah pendapatan nasional bersih suatu negara atau produk nasional bersih dikurangi pajak tidak langsung ditambah subsidi.

5. Personal Income (PI), adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan.

6. Disposable Income (DI), adalah pendapatan yang siap dibelanjakan guna membeli barang dan/atau jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

Manfaat pendapatan nasional.

<img style=

foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya

 

Terdapat beberapa manfaat pendapatan nasional untuk bidang-bidang tertentu dan bermanfaat pada masyarakat luas yaitu sebagai berikut:

1. Untuk membandingkan kemajuan perekonomian negara dari waktu ke waktu. Pendapatan nasional dihitung setiap tahun. Oleh karena itu, kemajuan atau kemunduran tiap sektor juga dapat dihitung. Data ini diperlukan untuk menentukan kebijakan di bidang ekonomi.
2. Untuk menilai kinerja ekonomi suatu bangsa
3. Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan pemerintah.
4. Untuk mengetahui dan menelaah susunan atau struktur perekonomian. Dari perhitungan pendapatan nasional dapat diketahui apakah suatu negara cenderung dimasukkan ke dalam golongan negara industri atau agraris.
5. Untuk membandingkan perekonomian antardaerah atau antarnegara.
6. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita.

Sumber: Mulyasari. 2019. Modul Ekonomi: Pendapatan Nasional. Bandar Lampung: Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.