Brilio.net - Secara sederhana, yang dimaksud dengan kegiatan distribusi adalah suatu proses penyaluran yang mencakup penyampaian ataupun proses pengiriman pada beberapa orang atau pada beberapa tempat.

Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dilakukan untuk mempermudah proses penyampaian dan juga penyaluran barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut penjelasan pengertian distribusi, tujan, manfaat, dan jenis-jenisnya.

Pelaku kegiatan distribusi yang disebut dengan distributor, bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator agar setiap konsumen bisa mendapatkan barang atau jasa dari produsen.

Distributor biasanya membeli barang terlebih dahulu dari pihak produsen agar selanjutnya bisa dijual kembali kepada para konsumen. Para distributor tersebut selayaknya mampu membuat suatu barang atau jasa agar bisa tersebar luas ke target pasar yang membutuhkan.

Dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa kegiatan distribusi adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan kegiatan pemasaran.

Pengertian Kegiatan Distribusi

distribusi © pixabay.com

foto : pixabay.com

Soekartawi

Soekartawi memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai pengertian kegiatan distribusi. Dalam pandangannya, distribusi lebih cenderung kepada aktivitas yang dapat membuat barang atau jasa dapat diterima oleh konsumen akhir.

Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa distribusi tidak hanya sampai ke konsumen industri yang memanfaatkan barang atau jasa tersebut dalam pembuatan barang atau jasa lainnya. Titik akhir dari kegiatan distribusi adalah barang maupun jasa tersebut diterima atau dipergunakan oleh konsumen, bukan untuk dijual kembali.

Basu Swastha

Basu Swastha adalah salah seorang ahli manajemen yang mendefinisikan kegiatan distribusi sebagai saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk (yang disebut produsen) untuk mengirimkan produknya kepada konsumen (baik konsumen personal maupun industri).

Dalam definisi ini, distribusi berarti sebuah saluran yang dibuat atau diciptakan oleh produsen, sementara konsumen (personal maupun industri) mendapatkan barang atau jasa dari saluran tersebut.

Alex S. Nitisemito

Alex S. Nitisemito juga mempunyai definisi yang berbeda tentang kegiatan distribusi. Alex memberikan penekanan kepada peran distributor dalam proses distribusi. Alex memandang kegiatan distribusi adalah lembaga-lembaga penyalur atau distributor yang berkegiatan menyalurkan barang-barang maupun jasa-jasa dari produsen kepada konsumen.

Definisi Alex S. Nitisemito ini menonjolkan pentingnya keberadaan distributor dalam proses produksi dan konsumsi barang maupun jasa. Distributor bukan hanya saluran yang diciptakan oleh produsen, melainkan dapat berdiri independen sebagai suatu lembaga tersendiri di luar produsen maupun konsumen.

Jenis-jenis Kegiatan Distribusi

distribusi © pixabay.com

foto : pixabay.com

1. Langsung

Kegiatan distribusi langsung dilakukan oleh produsen kecil agar bisa meminimalisir biaya distribusi. Pihak produsen bisa menjual produk tersebut secara langsung ke konsumen, yakni dengan melakukan pemasaran, penjualan dan pengiriman barang sendiri.

2. Tidak Langsung

Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi tidak langsung. Di sini, pihak produsen hanya fokus dalam mengandalkan jasa distributor saja, yaitu grosir ataupun retail. Kegiatan distribusi tidak langsung ini biasanya dipakai oleh perusahaan berskala besar agar bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas.

3. Semi Langsung

Kegiatan distribusi semi langsung adalah kegiatan yang lebih mengacu pada jalur distributor khusus. Proses ini memanfaatkan produsen agar bisa mengendalikan distributor, contohnya distribusi dengan barang dengan harga mahal dan mewah.

Ada banyak contoh kegiatan distribusi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Kegiatan Distribusi

distribusi © pixabay.com

foto : pixabay.com

Ada banyak contoh kegiatan distribusi yang dengan mudah bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah:

- Produsen makanan yang memasarkan produknya online dan mengirimnya langsung ke konsumen.

- Petani sayuran yang menjual hasil tanamnya pada pedagang sayur, yang kemudian menjual kembali sayurnya pada konsumen.

- Penjual tiket kereta atau bus online.

- Hewan ternak yang dijual oleh peternaknya langsung ke konsumen pada hari raya kurban.

- Kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh pabriknya melalui dealer atau showroom.

- Konsumen membeli langsung hasil perkebunan dari petani.

- Konsumen membeli tiket bioskop atau pertunjukan melalui aplikasi online.

- Penjualan perabot atau perlengkapan rumah tangga dari produsen melalui agen/reseller kepada konsumen.

Tujuan Kegiatan Distribusi

distribusi © pixabay.com

foto : pixabay.com

1. Untuk Mempermudah Konsumen dalam Mendapatkan Barang/Jasa

Tujuan kegiatan distribusi yang utama adalah agar bisa lebih memudahkan konsumen dalam memperoleh barang atau jasa, ini dikarenakan tidak semua konsumen memiliki akses ke produsen secara langsung. Dengan adanya kegiatan distribusi konsumen bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Selain itu kegiatan ini juga menjamin barang yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harapan.

2. Sebagai Jaminan Proses Produksi

Bila kegiatan distribusi dilakukan dengan alur yang baik maka akan mampu menjaga keterkaitan antar suatu proses produksi agar barang tersebut tidak menumpuk terlalu lama di gudang. Semakin banyak konsumen yang menerima atau membutuhkan barang, makan proses produksi akan semakin cepat. Proses produksi barang hanya mungkin berlanjut bila barang produksi sebelumnya telah diterima oleh konsumen.

Hal ini biasanya hanya berlaku untuk produsen berskala besar dan menengah, karena produsen kecil umumnya melakukan penjualan langsung ke konsumen demi mempersingkat jalur distribusinya.

3. Agar Barang/Jasa Lebih Berguna

Produsen membuat barang dan jasa tujuannya untuk bisa dimanfaatkan oleh konsumen. Tapi bila tidak disalurkan dengan tepat waktu, maka konsumen tidak akan bisa menikmati barang ataupun jasa tersebut.

4. Pemerataan Produk ke Seluruh Wilayah

Kegiatan distribusi dapat membantu produsen menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas. Dengan begitu maka produsen juga bisa menjangkau lebih banyak konsumen yang berada jauh dari lokasi produksi.

5. Untuk Mempertahankan dan Mengembangkan Kualitas Produksi

Tujuan kegiatan distribusi lainnya adalah untuk menjamin produsen dapat terus mempertahankan proses produksinya. Kegiatan distribusi juga bertujuan agar produsen bisa mendapatkan data terkait barang atau jasa yang diproduksinya.

6. Untuk Meningkatkan Nilai Jual Barang

Kegiatan distribusi juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual barang. Dalam suatu proses distribusi, jarak pengiriman barang dari produsen menuju konsumen diperhitungkan dalam biaya produksi yang nantinya akan berpengaruh pada harga jual di pasaran. Sudah banyak contoh dari hal ini, banyak barang produksi yang harganya jadi melonjak setelah disalurkan ke lokasi yang jauh oleh distributor.

Manfaat Kegiatan Distribusi
Dari seluruh penjelasan di atas mengenai pengertian, jenis, tujuan, dan contoh kegiatan distribusi, maka bisa dianggap bahwa kegiatan distribusi adalah sebuah proses yang memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis. Lalu, apa manfaat kegiatan distribusi tersebut?

Berikut beberapa manfaat kegiatan distribusi.

distribusi © pixabay.com

foto : pixabay.com

Memastikan barang atau jasa lebih bermanfaat, dan dapat digunakan oleh konsumen dengan baik. Tanpa adanya kegiatan distribusi, maka barang tersebut tidak dapat dipakai oleh konsumen.

Menjamin kesinambungan proses produksi. Kegiatan distribusi menjamin barang bisa beredar dengan baik, dan tidak menumpuk di gudang.

Memudahkan konsumen mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan. Untuk produk tertentu, konsumen tidak bisa langsung mendapatkannya dari produsen, dan memerlukan distributor sebagai perantara penyaluran barang atau jasa.

Menjamin barang atau jasa sampai ke tangan konsumen yang membutuhkannya dalam kondisi yang baik. Proses ini bahkan dimulai sejak promosi dan pemasaran dilakukan.